Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Pati - Dampak adanya perpanjangan PPKM di Jawa-Bali, rupanya telah memberikan dampak yang luar biasa bagi para pengolah singkong yang ada di Kabupaten Pati. Penyekatan yang dilakukan di setiap daerah membuat pengiriman tapioka produksi dari Pati turun drastis.

Mustofa;, Ketua Paguyuban Petani Pengolah Singkong Pati mengatakan, sebelum adanya PPKM total tepung tapioka yang bisa keluar dari Pati ini sebanyak 200 hingga 300 ton per hari. Pengiriman dilakukan hampir di seluruh Pulau Jawa.

Namun, semenjak adanya PPKM tersebut, pengiriman hanya mencapai 30 ton per hari. Sehingga terjadi penurunan hingga 90 persen dari sebelumnya.

“Bagaimana lagi, setiap mau kirim, pasti ada penyekatan sehingga pengiriman tidak bisa sampai tujuan. Terkadang barang juga kembali ke gudang, sehingga kerugian semakin banyak,” katanya, Jumat (13/8/2021).

Mustofa menyebut, jika PPKM ini terus menerus dilanjutkan, maka tidak menutup kemungkinan para pengolah singkong di Pati akan gulung tikar. Padahal, mata pencaharian mereka hanya berharap dari pengolahan singkong tersebut.

Ini akan berdampak pada pertanian singkong. Ketika pengolah tidak lagi bisa menjual tepung tapioka, singkong milik petani juga tidak akan bisa terserap. Karena selama ini, para pengolah singkong lah yang selalu menyerap singkong para petani.
Ini akan berdampak pada pertanian singkong. Ketika pengolah tidak lagi bisa menjual tepung tapioka, singkong milik petani juga tidak akan bisa terserap. Karena selama ini, para pengolah singkong lah yang selalu menyerap singkong para petani.“Ibarat mata rantai, kalau tepung tapioka tidak bisa keluar, maka kami juga tidak bisa menyerap singkong petani. Padahal, sebentar lagi musim panen. Kasihan petani juga nantinya,” terangnya.Dirinya berharap pemerintah mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi Covid-19, sehingga tidak hanya memperpanjang kebijakan PPKM. Sebab, imbasnya bagi para pengolah singkong sangat terasa. Meski saat ini mereka masih bisa bertahan dengan pengiriman yang sekadarnya.“Kalau diperpanjang (PPKM) terus, kami juga tidak tahu nasib kami berikutnya. Karena saat ini saja, kami masih harus bertahan meskipun dengan pengiriman yang cukup minim,” pungkasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler