Sembilan Ribu Keluarga di Pati Batal Terima Bantuan Beras 10 Kg dari Kemensos
Cholis Anwar
Jumat, 13 Agustus 2021 14:32:55
MURIANEWS, Pati - Setidaknya ada 9.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Pati yang gagal mendapatkan bantuan beras 10 kilogram Kementerian Sosial (Kemensos) yang disalurkan Bulog. Hal itu lantaran mereka tidak masuk dalam Pusat Data dan Informasi kesejahteraan Sosial (Pusdatin) Kemensos.
Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos Pati Tri Haryumi mengatakan, setelah dilakukan padanan data, rupanya ada 9.000 KPM yang tidak masuk dalam Pusdatin.
“Yang mendapatkan bantuan beras ini kan dari KPM Program keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST). Totalnya ada 96.128 KPM. Namun, setelah kami padankan datanya, terutama untuk yang PKH, ternyata ada yang tidak masuk Pusdatin, sehingga 9.000 orang itu kami coret,” katanya, Jumat (13/8/2021).
Sebelum dilakukan pencoretan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinsos Provinsi Jawa Tengah terkait padanan data tersebut.
Selain itu juga sudah dikoordinasikan dengan Korwil Bulog Jateng. Hasilnya, mereka menyepakati bahwa yang berhak mendapatkan bantuan beras 10 kilogram dari Bulog tersebut adalah yang masuk dalam daftar Pusdatin.
“Karena keputusannya seperti itu, maka kami padankan datanya lagi agar sesuai dengan harapan. Yang jelas Dinsos sudah menindaklanjuti dengan pemadanan data dan menyampaikan laporannya ke pusat,” ujarnya.
Tidak hanya berhenti di situ, pihaknya pun kemudian menindaklanjuti dengan verifikasi lapangan. Apabila ada KPM PKH yang meninggal dan masuk dalam Pusdatin, maka bisa dialihkan kepada ahli waris.Namun, apabila yang bersangkutan tidak mempunyai ahli waris bisa dialihkan ke orang lain yang lebih berhak.Dia menambahkan, sebenarnya juga banyak KPM yang semula mendapatkan PKH, namun setelah dilakukan verifikasi lapangan, mereka sudah tidak bisa mendapatkan program tersebut. Ada berbagai faktor yang melatar belakangi, selain karena kondisi ekonomi yang sudah mapan, ada juga yang mendapatkan bantuan dari program lain di luar PKH. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_230598" align="alignleft" width="880"]

Bupati Pati Haryanto melepas bantuan beras yang didistubusikan Bulog. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Pati - Setidaknya ada 9.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Pati yang gagal mendapatkan bantuan beras 10 kilogram Kementerian Sosial (Kemensos) yang disalurkan Bulog. Hal itu lantaran mereka tidak masuk dalam Pusat Data dan Informasi kesejahteraan Sosial (Pusdatin) Kemensos.
Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos Pati Tri Haryumi mengatakan, setelah dilakukan padanan data, rupanya ada 9.000 KPM yang tidak masuk dalam Pusdatin.
“Yang mendapatkan bantuan beras ini kan dari KPM Program keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST). Totalnya ada 96.128 KPM. Namun, setelah kami padankan datanya, terutama untuk yang PKH, ternyata ada yang tidak masuk Pusdatin, sehingga 9.000 orang itu kami coret,” katanya, Jumat (13/8/2021).
Sebelum dilakukan pencoretan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinsos Provinsi Jawa Tengah terkait padanan data tersebut.
Selain itu juga sudah dikoordinasikan dengan Korwil Bulog Jateng. Hasilnya, mereka menyepakati bahwa yang berhak mendapatkan bantuan beras 10 kilogram dari Bulog tersebut adalah yang masuk dalam daftar Pusdatin.
“Karena keputusannya seperti itu, maka kami padankan datanya lagi agar sesuai dengan harapan. Yang jelas Dinsos sudah menindaklanjuti dengan pemadanan data dan menyampaikan laporannya ke pusat,” ujarnya.
Tidak hanya berhenti di situ, pihaknya pun kemudian menindaklanjuti dengan verifikasi lapangan. Apabila ada KPM PKH yang meninggal dan masuk dalam Pusdatin, maka bisa dialihkan kepada ahli waris.
Namun, apabila yang bersangkutan tidak mempunyai ahli waris bisa dialihkan ke orang lain yang lebih berhak.
Dia menambahkan, sebenarnya juga banyak KPM yang semula mendapatkan PKH, namun setelah dilakukan verifikasi lapangan, mereka sudah tidak bisa mendapatkan program tersebut. Ada berbagai faktor yang melatar belakangi, selain karena kondisi ekonomi yang sudah mapan, ada juga yang mendapatkan bantuan dari program lain di luar PKH.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha