Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Pati - Hampir dua tahun para seniman di Kabupaten Pati tidak bisa manggung, lantaran pandemi Covid-19. Selama itu pula, mereka kehilangan mata pencaharian.

Bahkan sebagian seniman terpaksa menjual perabot rumah tangga untuk mencukupi kebutuhan harian, termasuk untuk membayar angsuran di bank.

Kondisi ini diakui oleh perwakilan Aliansi Pekerja Seni Se-Kabupaten Pati  Wibowo Asmoro. Dia mengaku kondisi saat ini sudah benar-benar kritis. Sebab, mereka tidak mempunyai lahan mata pencaharian selain dari pementasan.

"Krisis ekonomi, krisis kreativitas itu yang jelas kami alami. Seniman sudah menjadi pedagang dadakan, punya sepeda motor dijual untuk kebutuhan ekonomi," ujarnya, Sabtu (14/8/2021).

Dia juga sering mendengarkan cerita keluh kesah dari rekan para seniman. Rata-rata mempunyai keluhan yang sama. Mereka tidak mempunyai profesi lain selain sebagai seniman.

"Karena pekerja seni rata-rata tidak punya profesi lain selain seniman. Hampir dua tahun enggak bekerja. Sementara, ada urusan perut dan kebutuhan lain," tutur Wibowo.Dengan kondisi yang demikian ini, pihaknya pun menuntut agar Pemerintah Kabupaten Pati segera untuk memberikan izin pementasan. Apalagi, di daerah lain sudah ada yang diizinkan sekali pun harus menerapkan protokol kesehatan ketat.“Agar kami juga bisa menghidupi keluarga, membayar cicilan di bank dan membayar sekolah anak. Kalau izin pementasan tidak segera dibuka, kondisi kami, ya akan tetap seperti ini,” tegasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler