Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Pati - Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, jalan-jalan protokol di Kabupaten Pati dipadati penjual bendera merah putih. Mereka menjajakan dagangannya itu sejak akhir Juli lalu. Dengan harapan pada saat momen pitulasan Agustus tiba, bendera yang dijualnya dapat laku lebih banyak.

Namun, rupanya spekulasi tersebut meleset dari perkiraan. Justru saat ini para penjual bendera merah putih sedang nelangsa. Lantaran hanya sedikit bendera yang laku dijual. Bahkan bisa dikatakan, omzetnya mengalami penurunan hingga 50 persen.

Hal itu dirasakan Tho’i Supriyanto (53) yang menjual bendera di pinggir jalan depan Pasar Puri Pati. Dia mengaku, lesunya penjualan bendera itu karena adanya PPKM yang masih terus berlanjut.

“Masih ada yang beli. Namun, mungkin karena sedang ada PPKM, omzet menurun, tidak seperti biasa. Tahun kemarin biarpun sudah ada corona, penjualan masih lumayan bagus, sekarang turun sekitar 50 persen,” katanya, Sabtu (14/8/2021).

Sekalipun Tho`i bukan merupakan warga asli Pati, melainkan dari Cirebon, tetapi dia mengaku sudah lima tahun ini jualan bendera di Bumi Mina Tani. Namun, dari lima tahun itu, hasil penjualan yang cukup parah memang di tahun ini.

“Saya biasa jualan sejak tanggal 1 sampai 16 Agustus. Biasanya saya bawa dua karung, tanggal lima sudah habis terjual dan tambah pasokan lagi. Sekarang saya bawa dua karung masih sisa satu karung belum terjual,” ujarnya.
“Saya biasa jualan sejak tanggal 1 sampai 16 Agustus. Biasanya saya bawa dua karung, tanggal lima sudah habis terjual dan tambah pasokan lagi. Sekarang saya bawa dua karung masih sisa satu karung belum terjual,” ujarnya.Tho’i menyebut, jika sedang laris, ia bisa mengantongi pendapatan kotor sebesar Rp 1 juta per hari. Kali ini omzetnya menurun 50 persen lebih. Sementara pembeli yang datang, hanya warga yang tidak jauh dari tempat ia berjualan.“Yang beli biasanya masyarakat sekitar sini, dari RT-RT untuk menghias kampungnya. Kadang juga dari perkantoran,” jelasnya.Tho’i mengatakan, sebetulnya ada beberapa rekannya sesama penjual bendera musiman dari Cirebon yang datang ke Pati bersamanya. Namun, kebanyakan mereka sudah pulang atau pindah berjualan ke daerah lain. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler