Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Pati - Warga Pegunungan Kendeng yang berada di Kabupaten Pati bagian selatan, mengibarkan bendera merah putih dengan cara memanjat tiang bendera, Selasa (17/8/2021). Hal ini bukan kali pertama dilakukan, bahkan sudah sejak beberapa tahun melakukan hal yang sama setiap kali mengadakan upacara kemerdekaan.

Mereka ini tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK). Peserta upacara yang rata-rata adalah para petani itu, mengenakan pakaian ala kadarnya.

Bahkan sebagai identitas, mereka pun mengenakan penutup kepala berupa caping layaknya para petani saat berada di sawah.

Pengibaran bendera pun dilakukan di Bukit Alang-Alang Desa Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo. Bendera yang terlipat rapi pun dibawa oleh Sukinah untuk diserahkan kepada Supardi.

Tak lama kemudian, Supardi menerima bendera tersebut, lalu berjalan menuju tiang bendera dan secara perlahan memanjat tiang tersebut.

Sesampainya di pucuk tiang yang terbuat dari bambu, Supardi secara perlahan mengaitkan tali bendera dengan bambu tersebut. Setelah tiga tali sudah terikat, bendera kemudian berkibar tertiup angin.

Warga yang mengikuti upacara pun langsung serempak memberi hormat kepada sang saka. Sambil melantunkan lagu Indonesia Raya, mata mereka nampak sayu seakan akan ada harapan yang belum tersampaikan di hari kemerdekaan ini.

Gunretno, Ketua JMPPK selaku inspektur upacara mengaku masih sangat prihatin dengan peringatan kemerdekaan ke-76 ini. sebab, para pemimpin di negeri ini, terutama para wakil rakyat disebutnya sudah mati hati nuraninya.Dalam situasi pandemi yang melanda di seluruh belahan dunia, justru melakukan banyak hal yang semakin menjauh dari kepentingan hajat hidup orang banyak.“Tidak dikeluarkannya PP KPK, disahkannya Omnibuslaw UU Cipta Kerja, revisi UU Minerba dan aturan-aturan yang semakin menjauhkan cita-cita luhur para pahlawan pendiri bangsa yang tertuang dalam UUD 45,” katanya.Dia menambahkan, negeri agraris yang gemah ripah loh jinawi, yang berhasil direbut dari tangan penjajah, hari ini justru menghadapi ancaman besar. Ada banyak perusakan lingkungan yang seolah-seolah banyak pihak tutup mata.“Saat pandemi seperti ini, seharusnya pemerintah melakukan penguatan sumber-sumber pangan di seluruh pelosok negeri ini. Pemberdayaan petani, nelayan, masyarakat pedalaman harusnya menjadi konsentrasi utama bagi pemerintah dengan melindungi lahan-lahan produktif, melindungi hutan serta melindungi lautan,” pungkasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler