BMKG Prakirakan Cuaca Ekstrem di Laut, Nelayan Pati Tetap Berlayar
Cholis Anwar
Rabu, 18 Agustus 2021 13:05:32
MURIANEWS, Pati - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprakirakan adanya cuaca ekstrem di laut pada Rabu (18/8/2021). Termasuk di laut Jawa Tengah yang diperkirakan terjadi hujan lebat disertai dengan petir.
Namun, hal ini tidak begitu berpengaruh terhadap keberangkatan nelayan yang ada di Pati. Bahkan, adanya cuaca ekstrem ini sudah dipredisi sebelum pemberangkatan.
Ketua Paguyuban Nelayan Cantrang Mina Santosa Pati Heri Budiarto mengatakan, setidakbya sudah ada sekitar 100 nelayan yang melaut. Namun mereka berangkat sejak akhir Juli 2021 lalu.
"Mereka sudah tahu kalau akan ada cuaca ekstrem. Tetapi, mereka bisa mengantisipasi itu dengan menghindari wilayah-wilayah laut yang sekiranya terjadi cuaca ekstrem, termasuk gelombang tinggi," katanya, Rabu (18/8/2021).
Diakui bahwa saat ini, ada banyak nelayan dari Juwana, Kabupaten Pati yang tengah berada di laut Natuna. Selain potensi ikan yang masih besar, keberadannya juga tidak melanggar aturan yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Kita cari aman lah, yang penting sesuai aturan. Kalau menghindari gelombang tinggi, cuaca ekstrem, itu sudah sering kami lakukan. Setiap kali ada peringatan, kami juga mengetahui, sehingga lebih cepat untuk mengantisipasi," ujarnya.Untuk saat ini, lanjutnya, nelayan memang tidak mencari ikan dalam satu titik. Mereka terus melaut untuk mencari keberadaan ikan. Satu titik tidak ditemukan, maka akan pindah ke wilayah lain yang potensi ikannya lebih banyak."Kalau anggota kami, sebelum mendapatkan ikan, mereka tidak akan berlabuh. Paling tidak satu bulan lah untuk memenuhi isi kapal. Kalau memang terjadi gelombang tinggi dan tidak bisa dihindari, maka mereka akan berlabuh di daratan yang lebih dekat," pungkasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_197165" align="alignleft" width="880"]

Sejumlah kapal bersandar di sepanjang Sungai Juwana (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Pati - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprakirakan adanya cuaca ekstrem di laut pada Rabu (18/8/2021). Termasuk di laut Jawa Tengah yang diperkirakan terjadi hujan lebat disertai dengan petir.
Namun, hal ini tidak begitu berpengaruh terhadap keberangkatan nelayan yang ada di Pati. Bahkan, adanya cuaca ekstrem ini sudah dipredisi sebelum pemberangkatan.
Ketua Paguyuban Nelayan Cantrang Mina Santosa Pati Heri Budiarto mengatakan, setidakbya sudah ada sekitar 100 nelayan yang melaut. Namun mereka berangkat sejak akhir Juli 2021 lalu.
"Mereka sudah tahu kalau akan ada cuaca ekstrem. Tetapi, mereka bisa mengantisipasi itu dengan menghindari wilayah-wilayah laut yang sekiranya terjadi cuaca ekstrem, termasuk gelombang tinggi," katanya, Rabu (18/8/2021).
Diakui bahwa saat ini, ada banyak nelayan dari Juwana, Kabupaten Pati yang tengah berada di laut Natuna. Selain potensi ikan yang masih besar, keberadannya juga tidak melanggar aturan yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Kita cari aman lah, yang penting sesuai aturan. Kalau menghindari gelombang tinggi, cuaca ekstrem, itu sudah sering kami lakukan. Setiap kali ada peringatan, kami juga mengetahui, sehingga lebih cepat untuk mengantisipasi," ujarnya.
Untuk saat ini, lanjutnya, nelayan memang tidak mencari ikan dalam satu titik. Mereka terus melaut untuk mencari keberadaan ikan. Satu titik tidak ditemukan, maka akan pindah ke wilayah lain yang potensi ikannya lebih banyak.
"Kalau anggota kami, sebelum mendapatkan ikan, mereka tidak akan berlabuh. Paling tidak satu bulan lah untuk memenuhi isi kapal. Kalau memang terjadi gelombang tinggi dan tidak bisa dihindari, maka mereka akan berlabuh di daratan yang lebih dekat," pungkasnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha