Hingga Triwulan Ketiga, PAD Sektor Perikanan Pati Masih Jauh dari Target
Cholis Anwar
Kamis, 19 Agustus 2021 15:31:24
MURIANEWS, Pati - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pati dari sektor perikanan, sampai pada awal triwulan ketiga ini baru mencapai 36 Persen. Pendapatan tersebut dari akumulasi retribusi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang ada di Bumi Mina tani.
Sementara idealnya, sampai pada triwulan ketiga ini pendapatan setidaknya mencapai 60 persen atau lebih. Sehingga untuk triwulan keempat, kekurangan 40 persen dapat diupayakan dengan mudah.
Kabid Pembinaan dan Pengelolaan TPI (P2TPI) Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Pati Dwi Endang Subekti mengakui ada beberapa kendala. Salah satunya target PAD naik yang semula Rp 6,7 miliar pada 2020 lalu, kini menjadi Rp 11 miliar.
“Belum lagi kendala lain, seperti minimnya tangkapan ikan para nelayan. Ini juga berpengaruh terhadap pemasukan retribusi pelelangan. Karena kalau sektor perikanan ini, sebagian besar memang ditopang dari pelelangan ikan,” katanya, Kamis (19/8/2021).
Kemudian ditambah dengan banyaknya nelayan yang memasukkan ikan langsung ke kapal pengangkut barang dan langsung dimasukkan ke
cold storage. Sehingga mereka tidak melewati TPI dan tidak dikenai retribusi. Menurutnya, hal ini juga banyak dilakukan oleh para nelayan.
Untuk saat ini, lanjutnya, nelayan masih banyak yang belum pergi melaut. Selain khawatir adanya gelombang tinggi, posisi yang banyak ikan untuk saat ini juga belum diketahui. Apalagi untuk nelayan Juwana ini hanya mendapatkan satu wilayah tangkapan.
Untuk saat ini, lanjutnya, nelayan masih banyak yang belum pergi melaut. Selain khawatir adanya gelombang tinggi, posisi yang banyak ikan untuk saat ini juga belum diketahui. Apalagi untuk nelayan Juwana ini hanya mendapatkan satu wilayah tangkapan.“Biasanya, potensi ikan mulai banyak itu pada bulan September hingga Desember. Saat itu mereka mulai melaut. Ketika pendapatan mereka banyak, nanti yang masuk pelelangan juga banyak,” terangnya.Terkait mengejar target PAD itu, dia juga mengakui cukup berat. Apalagi saat ini baru tercapai 36 persen. Pihaknya pun sudah mengajukan surat kepada bupati Pati dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKD) agar target Rp 11 miliar itu diturunkan.“Tapi belum ada jawaban. Kami akan berusaha untuk mencapai target itu lah. Setidaknya pada triwulan keempat nanti, retribusi yang masuk cukup banyak,” pungkasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_234654" align="alignleft" width="880"]

Nelayan menurunkan ikan dari kapal `di TPI Juwana. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Pati - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pati dari sektor perikanan, sampai pada awal triwulan ketiga ini baru mencapai 36 Persen. Pendapatan tersebut dari akumulasi retribusi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang ada di Bumi Mina tani.
Sementara idealnya, sampai pada triwulan ketiga ini pendapatan setidaknya mencapai 60 persen atau lebih. Sehingga untuk triwulan keempat, kekurangan 40 persen dapat diupayakan dengan mudah.
Kabid Pembinaan dan Pengelolaan TPI (P2TPI) Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Pati Dwi Endang Subekti mengakui ada beberapa kendala. Salah satunya target PAD naik yang semula Rp 6,7 miliar pada 2020 lalu, kini menjadi Rp 11 miliar.
“Belum lagi kendala lain, seperti minimnya tangkapan ikan para nelayan. Ini juga berpengaruh terhadap pemasukan retribusi pelelangan. Karena kalau sektor perikanan ini, sebagian besar memang ditopang dari pelelangan ikan,” katanya, Kamis (19/8/2021).
Kemudian ditambah dengan banyaknya nelayan yang memasukkan ikan langsung ke kapal pengangkut barang dan langsung dimasukkan ke
cold storage. Sehingga mereka tidak melewati TPI dan tidak dikenai retribusi. Menurutnya, hal ini juga banyak dilakukan oleh para nelayan.
Untuk saat ini, lanjutnya, nelayan masih banyak yang belum pergi melaut. Selain khawatir adanya gelombang tinggi, posisi yang banyak ikan untuk saat ini juga belum diketahui. Apalagi untuk nelayan Juwana ini hanya mendapatkan satu wilayah tangkapan.
“Biasanya, potensi ikan mulai banyak itu pada bulan September hingga Desember. Saat itu mereka mulai melaut. Ketika pendapatan mereka banyak, nanti yang masuk pelelangan juga banyak,” terangnya.
Terkait mengejar target PAD itu, dia juga mengakui cukup berat. Apalagi saat ini baru tercapai 36 persen. Pihaknya pun sudah mengajukan surat kepada bupati Pati dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKD) agar target Rp 11 miliar itu diturunkan.
“Tapi belum ada jawaban. Kami akan berusaha untuk mencapai target itu lah. Setidaknya pada triwulan keempat nanti, retribusi yang masuk cukup banyak,” pungkasnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha