Budidaya Kelapa Kopyor di Bumi Mina Tani Masih Menggiurkan
Cholis Anwar
Sabtu, 30 Oktober 2021 15:09:01
MURIANEWS, Pati - Kelapa kopyor hingga saat ini masih menjadi tanaman andalan Bumi Mina Tani. Di wilayah Pati utara, terutama di Kecamatan Tayu dan Dukuhseti, budidaya kelapa kopyor masih menggeliat.
Bahkan dua kecamatan itu saat ini dijuluki sebagai sentra pembudidaya kopyor. Di Dukuhseti, tepatnya Desa Ngagel sudah ada agrowisata kelapa kopyor yang diminati banyak pengunjung.
Selain itu, penikmat kelapa kopyor ini tidak hanya sebatas warga Pati, tetapi masyarakat luar daerah pun turut menikmati.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya permintaan kelapa kopyor daeri luar daerah bahkan hingga luar pulau.
Tidak sedikit pula yang mencoba peruntungan dengan menanam bibit kelapa kopyor. Karena prospek itu, budidaya kelapa kopyor di Pati masih sangat menguntungkan.
Diakui oleh Tulus Sunyoto, Pengelola Omah Kopyor Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti bahwa sejauh ini permintaan pengiriman kelapa kopyor hingga keluar daerah masih cukup banyak.
Bahkan pada saat PPKM Darurat pun, permintaan pengiriman tidak pernah berhenti. Hanya saja, karena pada saat itu ada banyak penyekatan, proses pengiriman lebih lambat.
"Masih sangat bagus (pangsa pasar kelapa kopyor). Karena itu, banyak orang luar daerah yang belajar proses penanaman kelapa kopyor di Omah Kopyor Ngagel ini. Dari sisi harga, saat ini juga cenderung stabil," katanya, Sabtu (30/10/2021).
Sebagai pengelola Omah Kopyor, ia membeberkan bahwa saat ini pihaknya mempunyai lahan seluas 3.500 meter persegi. Lahan seluas itu, semuanya ditanai kelapa kopyor. Hasilnya, setiap bulan panen mencapai 300 butir kelapa kopyor.
Sebagai pengelola Omah Kopyor, ia membeberkan bahwa saat ini pihaknya mempunyai lahan seluas 3.500 meter persegi. Lahan seluas itu, semuanya ditanai kelapa kopyor. Hasilnya, setiap bulan panen mencapai 300 butir kelapa kopyor.Sedangkan untuk harganya sendiri diakui bervariasi, yakni tergantung diameter buah. Semakin besar diameternya, harga jual juga semakin tinggi."Harga mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 57 ribu per buah. Itu tadi, tergantung diameter buahnya. Kalau kecil lebih murah, kalau besar lebih mahal," terangnya.
Baca: Yogyakarta Tertarik Adopsi Agrowisata Kelapa Kopyor PatiSelain penjualan kelapa kopyor siap konsumsi, Omah Kopyor juga melayani penjualan bibit. Hal ini sebgaai daya topang agar Omah Kopyor juga dapat beroperasi melalui penjualan bibit tersebut.Bibit kelapa kopyor sendiri diakui ada yang sudah bersertifikat dan ada yang kualitas biasa. Untuk bibit yang biasa dibandrol dengan harga Rp 25 ribu per bibit. Tetapi untuk bibit yang bersertifikat dibandrol dengan harga Rp 30 ribu."Setiap bulan, kami dari Omah Kopyor mampu menjual hingga 150 bibit. Jadi, bertani kopyor masih sangat menjanjikan, dan pasarnya sangat terbuka lebar," pungkasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_249761" align="alignleft" width="1280"]

Kelapa kopyor di Tayu Pati. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Pati - Kelapa kopyor hingga saat ini masih menjadi tanaman andalan Bumi Mina Tani. Di wilayah Pati utara, terutama di Kecamatan Tayu dan Dukuhseti, budidaya kelapa kopyor masih menggeliat.
Bahkan dua kecamatan itu saat ini dijuluki sebagai sentra pembudidaya kopyor. Di Dukuhseti, tepatnya Desa Ngagel sudah ada agrowisata kelapa kopyor yang diminati banyak pengunjung.
Selain itu, penikmat kelapa kopyor ini tidak hanya sebatas warga Pati, tetapi masyarakat luar daerah pun turut menikmati.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya permintaan kelapa kopyor daeri luar daerah bahkan hingga luar pulau.
Tidak sedikit pula yang mencoba peruntungan dengan menanam bibit kelapa kopyor. Karena prospek itu, budidaya kelapa kopyor di Pati masih sangat menguntungkan.
Diakui oleh Tulus Sunyoto, Pengelola Omah Kopyor Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti bahwa sejauh ini permintaan pengiriman kelapa kopyor hingga keluar daerah masih cukup banyak.
Bahkan pada saat PPKM Darurat pun, permintaan pengiriman tidak pernah berhenti. Hanya saja, karena pada saat itu ada banyak penyekatan, proses pengiriman lebih lambat.
"Masih sangat bagus (pangsa pasar kelapa kopyor). Karena itu, banyak orang luar daerah yang belajar proses penanaman kelapa kopyor di Omah Kopyor Ngagel ini. Dari sisi harga, saat ini juga cenderung stabil," katanya, Sabtu (30/10/2021).
Sebagai pengelola Omah Kopyor, ia membeberkan bahwa saat ini pihaknya mempunyai lahan seluas 3.500 meter persegi. Lahan seluas itu, semuanya ditanai kelapa kopyor. Hasilnya, setiap bulan panen mencapai 300 butir kelapa kopyor.
Sedangkan untuk harganya sendiri diakui bervariasi, yakni tergantung diameter buah. Semakin besar diameternya, harga jual juga semakin tinggi.
"Harga mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 57 ribu per buah. Itu tadi, tergantung diameter buahnya. Kalau kecil lebih murah, kalau besar lebih mahal," terangnya.
Baca: Yogyakarta Tertarik Adopsi Agrowisata Kelapa Kopyor Pati
Selain penjualan kelapa kopyor siap konsumsi, Omah Kopyor juga melayani penjualan bibit. Hal ini sebgaai daya topang agar Omah Kopyor juga dapat beroperasi melalui penjualan bibit tersebut.
Bibit kelapa kopyor sendiri diakui ada yang sudah bersertifikat dan ada yang kualitas biasa. Untuk bibit yang biasa dibandrol dengan harga Rp 25 ribu per bibit. Tetapi untuk bibit yang bersertifikat dibandrol dengan harga Rp 30 ribu.
"Setiap bulan, kami dari Omah Kopyor mampu menjual hingga 150 bibit. Jadi, bertani kopyor masih sangat menjanjikan, dan pasarnya sangat terbuka lebar," pungkasnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha