Proses pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Pati saat ini baru uji coba di beberapa sekolah. Bupati Pati Haryanto baru berencana membuka PTM di semua jenjang pendidikan mulai tahun depan.
Terlebih saat ini Pati masih masuk dalam level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sementara untuk melakukan
itu, setidaknya daerah masuk pada level 2 dan 1.
“Saya tidak terburu-buru (membuka PTM, red). Bahkan sudah saya rapatkan kemarin yang mana PTM ini akan dilaksanakan pascatahun baru 2022. Serta jeda dua pekan setelah benar-benar tidak muncul klaster Covid-19," katanya, Jumat (12/11/2021).
Dalam penyelenggarannya nanti, jumlah siswa yang mengikuti PTM tidak disamakan ketika sebelum adanya pandemi Covid-19. Dalam artian, jumlah siswa yang ikut PTM adalah secara terbatas.
Secara teknis, nanti pihak sekolah bisa mengatur waktu masuk siswa. Apakah dibuat secara bergilir dengan mengurangi jam belajar, atau dengan teknik yang lain."Petunjuk teknisnya nanti tetap ada. Ketika semua sudah siap, langsung kita berlakukan PTM itu," terangnya.Sementara untuk mendukung PTM, pihaknya saat ini terus melakukan vaksinasi Covid-19. Termasuk dalam hal ini adalah pelajar juga harus dilakukan vaksin. Sehingga pada 2022, capaian vaksinasi ini sudah melampaui target. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_214162" align="alignleft" width="1280"]

Bupati Pati Haryanto saat melakukan monitoring uji coba PTM, beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Proses pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Pati saat ini baru uji coba di beberapa sekolah. Bupati Pati Haryanto baru berencana membuka PTM di semua jenjang pendidikan mulai tahun depan.
Terlebih saat ini Pati masih masuk dalam level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sementara untuk melakukan
PTM itu, setidaknya daerah masuk pada level 2 dan 1.
“Saya tidak terburu-buru (membuka PTM, red). Bahkan sudah saya rapatkan kemarin yang mana PTM ini akan dilaksanakan pascatahun baru 2022. Serta jeda dua pekan setelah benar-benar tidak muncul klaster Covid-19," katanya, Jumat (12/11/2021).
Dalam penyelenggarannya nanti, jumlah siswa yang mengikuti PTM tidak disamakan ketika sebelum adanya pandemi Covid-19. Dalam artian, jumlah siswa yang ikut PTM adalah secara terbatas.
Baca: Cegah Klaster PTM, Pemerintah Siapkan Aplikasi Baru
Secara teknis, nanti pihak sekolah bisa mengatur waktu masuk siswa. Apakah dibuat secara bergilir dengan mengurangi jam belajar, atau dengan teknik yang lain.
"Petunjuk teknisnya nanti tetap ada. Ketika semua sudah siap, langsung kita berlakukan PTM itu," terangnya.
Sementara untuk mendukung PTM, pihaknya saat ini terus melakukan vaksinasi Covid-19. Termasuk dalam hal ini adalah pelajar juga harus dilakukan vaksin. Sehingga pada 2022, capaian vaksinasi ini sudah melampaui target.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha