Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini kepada para nelayan yang ada di wilayah Pati dan Rembang. Hal ini menyusul terjadinya gelombang tinggi pada 5-6 Desember 2021.
, gelombang tinggi di perairan Pati-Juwana diperkirakan mencapai 1,25-2,5 meter. Sementara untuk wilayah Jawa Tengah secara umum tinggi gelombang mencapai 2,5-4,0 meter.
Prakirawan BMKG Semarang Usman Efendi mengatakan, munculnya gelombang tinggi ini lantaran Siklom Tropis Nyaton (994 hPa) dari laut Filipina, terpantau bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Sehingga memberikan dampak tidak langsung terhadap gelombang tinggi di Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud dan Samudera Pasifik Utara Halmahera hingga Papua.
Sehingga memberikan dampak tidak langsung terhadap gelombang tinggi di Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud dan Samudera Pasifik Utara Halmahera hingga Papua."Pola kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian utara, dominan bergerak dari barat-utara dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot," tulisnya.Karena itu, pihaknya meminta agar para nelayan memperhatikan keselamatannya saat berada di laut. Dia memberikan rambu-rambu, perahu nelayan hendaknya berlayar apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di bawah 1,5 meter. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_107330" align="alignnone" width="880"]

Ilustrasi[/caption]
MURIANEWS, Pati - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini kepada para nelayan yang ada di wilayah Pati dan Rembang. Hal ini menyusul terjadinya gelombang tinggi pada 5-6 Desember 2021.
Sebagaimana rilis tertulis yang diterima
MURIANEWS, gelombang tinggi di perairan Pati-Juwana diperkirakan mencapai 1,25-2,5 meter. Sementara untuk wilayah Jawa Tengah secara umum tinggi gelombang mencapai 2,5-4,0 meter.
Prakirawan BMKG Semarang Usman Efendi mengatakan, munculnya gelombang tinggi ini lantaran Siklom Tropis Nyaton (994 hPa) dari laut Filipina, terpantau bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Baca: Warga Gunungwungkal Pati Ramai-Ramai Pagari Tanah Aset Desa
Sehingga memberikan dampak tidak langsung terhadap gelombang tinggi di Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud dan Samudera Pasifik Utara Halmahera hingga Papua.
"Pola kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian utara, dominan bergerak dari barat-utara dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot," tulisnya.
Karena itu, pihaknya meminta agar para nelayan memperhatikan keselamatannya saat berada di laut. Dia memberikan rambu-rambu, perahu nelayan hendaknya berlayar apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di bawah 1,5 meter.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha