IPM di Pati Naik Meski Pandemi
Cholis Anwar
Jumat, 17 Desember 2021 13:56:59
MURIANEWS, Pati - Indeks pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Pati mengalami kenaikan positif sekalipun masih dalam situasi pandemi Covid-19. Badan pusat statistic (BPS) pati mencatat, etidaknya terjadi kenaikan positif 0,51 poin.
Yakni dari 71,77 pada 2020 lalu, tahun ini naik menjadi 72,28 poin.
Kepala BPS Pati Anang Sarwoto mengatakan, nilai IPM di Pati ini masuk dalam kategori tinggi. Bahkan Pati mampu menempati posisi 19 IPM di tingkat provinsi Jawa Tengah. Hal ini didukung dengan komponen pembentuk IPM yang juga mengalami peningkatan.
“Salah satu tambahan komponen adalah bayi yang baru lahir, mempunyai peluang untuk hidup yang lebih panjang. Kemudian anak usia tujuh tahun yang mempunyai peluang untuk sekolah hingga jenjang SMA juga mengalami peningkatan,” ungkapnya, Jumat (17/12/2021).
Anang mengatakan, IPM dibentuk dari tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
Menurutnya, umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir, yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup.
“Tentunya ini dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi,” terangnya.
Baca: Persipa Persembahkan Gelar Juara Liga 3 Jateng Untuk Warga PatiSedangkan untuk Dimensi pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS). Rata-rata lama sekolah didefinisikan sebagai rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun keatas dalam melaksanakan pendidikan formal.
Sedangkan untuk Dimensi pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS). Rata-rata lama sekolah didefinisikan sebagai rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun keatas dalam melaksanakan pendidikan formal.Sedangkan harapan lama sekolah didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dilaksanakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.“Semetara dimensi standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran perkapita dan disesuaikan dengan paritas daya beli atas dasar harga konstan 2012,” ungkapnya.Secara umum, pembangunan manusia di Kabupaten Pati terus mengalami kemajuan selama periode 2014 hingga 2021.
Baca: Semua Alun-Alun di Pati Ditutup saat Malam Tahun BaruIPM Kabupaten Pati meningkat dari 66,99 pada tahun 2014 menjadi 72,28 pada tahun 2021. Selama periode tersebut rata-rata tumbuh sebesar 1,06 persen pertahun.Pada periode 2020-2021, IPM Kabupaten Pati tumbuh sebesar 0,71 persen atau meningkat 0,51 poin. Peningkatan pada periode ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode 2019-2020, yang naik sebesar 0,42 poin, tetapi lebih rendah daripada periode 2018-2019, yang naik sebesar 0,64 poin.Hal ini disebabkan adanya wabah pandemi Covid- 19 yang telah berdampak pada menurunnya rata-rata pengeluaran perkapita penduduk Kabupaten Pati tahun 2020, tetapi sudah agak membaik di tahun 2021.Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_203606" align="alignleft" width="2560"]

Alun-Alun Pati (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Pati - Indeks pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Pati mengalami kenaikan positif sekalipun masih dalam situasi pandemi Covid-19. Badan pusat statistic (BPS) pati mencatat, etidaknya terjadi kenaikan positif 0,51 poin.
Yakni dari 71,77 pada 2020 lalu, tahun ini naik menjadi 72,28 poin.
Kepala BPS Pati Anang Sarwoto mengatakan, nilai IPM di Pati ini masuk dalam kategori tinggi. Bahkan Pati mampu menempati posisi 19 IPM di tingkat provinsi Jawa Tengah. Hal ini didukung dengan komponen pembentuk IPM yang juga mengalami peningkatan.
“Salah satu tambahan komponen adalah bayi yang baru lahir, mempunyai peluang untuk hidup yang lebih panjang. Kemudian anak usia tujuh tahun yang mempunyai peluang untuk sekolah hingga jenjang SMA juga mengalami peningkatan,” ungkapnya, Jumat (17/12/2021).
Anang mengatakan, IPM dibentuk dari tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
Menurutnya, umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir, yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup.
“Tentunya ini dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi,” terangnya.
Baca: Persipa Persembahkan Gelar Juara Liga 3 Jateng Untuk Warga Pati
Sedangkan untuk Dimensi pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS). Rata-rata lama sekolah didefinisikan sebagai rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun keatas dalam melaksanakan pendidikan formal.
Sedangkan harapan lama sekolah didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dilaksanakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.
“Semetara dimensi standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran perkapita dan disesuaikan dengan paritas daya beli atas dasar harga konstan 2012,” ungkapnya.
Secara umum, pembangunan manusia di Kabupaten Pati terus mengalami kemajuan selama periode 2014 hingga 2021.
Baca: Semua Alun-Alun di Pati Ditutup saat Malam Tahun Baru
IPM Kabupaten Pati meningkat dari 66,99 pada tahun 2014 menjadi 72,28 pada tahun 2021. Selama periode tersebut rata-rata tumbuh sebesar 1,06 persen pertahun.
Pada periode 2020-2021, IPM Kabupaten Pati tumbuh sebesar 0,71 persen atau meningkat 0,51 poin. Peningkatan pada periode ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode 2019-2020, yang naik sebesar 0,42 poin, tetapi lebih rendah daripada periode 2018-2019, yang naik sebesar 0,64 poin.
Hal ini disebabkan adanya wabah pandemi Covid- 19 yang telah berdampak pada menurunnya rata-rata pengeluaran perkapita penduduk Kabupaten Pati tahun 2020, tetapi sudah agak membaik di tahun 2021.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha