Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Pati - Setiap pembuatan pohon Natal untuk memperingati perayaan Natal, tentu mempunyai makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Apalagi, bahan pohon Natal juga dipilih sesuai dengan tema perayaan Natal.

Seperti tahun ini, tema untuk perayaan Natal adalah kasih Kristus menggerakkan persaudaraan dan menjadi kesaksian. Sehingga untuk membuat pohon Natal pun setidaknya dapat menyesuaikan dengan tema tersebut.

Karena itu, Gereja Injil Tanah Jawa (GITJ) Gembong di Kabupaten Pati pun membuat pohon Natal dari bahan dasar sapu lidi.

Pendeta Stevanus Siswanto mengatakan, dalam filosofi Jawa, sapu lidi mempunyai makna yang mendalam untuk ikatan persaudaraan. Lidi apabila hanya satu, maka tidak akan mempunyai fungsi yang berarti.

Tetapi, apabila lidi dalam jumlah banyak kemudian diikat dalam satu ikatan, maka akan membentuk kekuatan.

“Filosofinya, keluarga-keluarga ini harus menjadi satu, sehingga kuat seperti sapu lidi. Kita jadikan satu seluruh jemaat jadilah pohon natal yang menjadi kesaksian bagi banyak orang,” terangnya, Jumlah (17/12/2021).

Baca: GITJ Gembong Buat Pohon Natal dari Susunan Lidi
Baca: GITJ Gembong Buat Pohon Natal dari Susunan LidiMenurutnya, sama seperti satu batang lidi, manusia adalah makhluk yang rapuh. Namun, apabila dikumpulkan menjadi satu, maka manusia akan semakin kuat, persaudaraan tercipta, kerukunan terjaga.“Pribadi yang rapuh-rapuh ini akan menjadi kuat ketika disatukan dan menjadi kesaksian," ungkapnya.Karena filosofi itulah, pembuatan pohon Natal di gereja Gembong tersebut sepakat menggunakan sapu lidi. Karena dimungkinkan memakan waktu lama, pembuatannya pun dilakukan sejak awal November lalu.Agar tidak terlalu sulit untuk merangkai lidi, tinggi pohon dibuat setinggi empat meter.  Sementara untuk bahannya sendiri, yakni lidi membutuhkan sebanyak 225 ikat lidi atau 30.000-an batang. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler