Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati mendorong petani garam agar memperbaiki kualitas garamnya. Hal itu seiring dengan semakin meningkatnya produktifitas para petani.
Dari data yang disajikan, sejauh ini rata -rata produksi garam rakyat mencapai 125 ton per hektare. Sementara sebelumnya hanya sekitar 70 ton per hektare.
"Secara kuantitas produksi garam sudah meningkat jauh. Nah, kemudian yang perlu ditingkatkan lagi adalah kualitas garamnya. Kami selalu mendorong para petani untuk meningkatkan kualitas garam itu," kata Kepala Dislautkan
Edy Martanto, Selasa (21/12/2021).
Lebih lanjut, pemerintah secara khusus berkomitmen untuk membantu petani garam dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kualitas garam. Termasuk memperjuangkan agar harga garam tetap stabil.
“Termasuk tugas pemerintah adalah menjaga harga garam agar tetap menguntungkan petani garam. Harapannya usaha garam rakyat ini mendapat perlindungan yang baik dan bisa menyejahterakan,” ujarnya.
Edy menambahkan, saat ini capaian produksi garam sampai November 2021 mencapai 98.212 ton, terdiri dari Batangan 53.447 ton, Juwana 18.105 ton, Wedarijaksa 13.313 ton, Trangkil 5.902 ton, dan produksi di lahan integrasi 7.445 ton. Sementara luas tambak garam sendiri total mencapai 2.872 hektare.Karena itu, pemerintah juga menyediakan program yang dapat membantu para petani garam, seperti bantuan peralatan, hingga pembuatan jalan produksi di lahan tambak garam."Saat ini total pemerintah sudah membantu pembuatan jalan produksi di 15 titik, memalui program Peningkatan Usaha Garam Rakyat (PUGAR)," tutupnya.Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_259839" align="alignleft" width="1280"]

Petani garam saat memeriksa garamnya. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Pati - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati mendorong petani garam agar memperbaiki kualitas garamnya. Hal itu seiring dengan semakin meningkatnya produktifitas para petani.
Dari data yang disajikan, sejauh ini rata -rata produksi garam rakyat mencapai 125 ton per hektare. Sementara sebelumnya hanya sekitar 70 ton per hektare.
"Secara kuantitas produksi garam sudah meningkat jauh. Nah, kemudian yang perlu ditingkatkan lagi adalah kualitas garamnya. Kami selalu mendorong para petani untuk meningkatkan kualitas garam itu," kata Kepala Dislautkan
Pati Edy Martanto, Selasa (21/12/2021).
Lebih lanjut, pemerintah secara khusus berkomitmen untuk membantu petani garam dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kualitas garam. Termasuk memperjuangkan agar harga garam tetap stabil.
“Termasuk tugas pemerintah adalah menjaga harga garam agar tetap menguntungkan petani garam. Harapannya usaha garam rakyat ini mendapat perlindungan yang baik dan bisa menyejahterakan,” ujarnya.
Baca: 50 Persen Produsen Garam di Pati Belum Penuhi Standar Yodium
Edy menambahkan, saat ini capaian produksi garam sampai November 2021 mencapai 98.212 ton, terdiri dari Batangan 53.447 ton, Juwana 18.105 ton, Wedarijaksa 13.313 ton, Trangkil 5.902 ton, dan produksi di lahan integrasi 7.445 ton. Sementara luas tambak garam sendiri total mencapai 2.872 hektare.
Karena itu, pemerintah juga menyediakan program yang dapat membantu para petani garam, seperti bantuan peralatan, hingga pembuatan jalan produksi di lahan tambak garam.
"Saat ini total pemerintah sudah membantu pembuatan jalan produksi di 15 titik, memalui program Peningkatan Usaha Garam Rakyat (PUGAR)," tutupnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha