Jumat, 21 November 2025


Kedatangan warga bukan untuk bergotong-royong menutup atau memperkuat tanggul. Tetapi, tujuannya untuk memanjatkan doa bersama agar Desa Kemiri terhindar dari bencana banjir.

“Berbagai komponen masyarakat Desa Kemiri memang menggelar kegiatan doa bersama. Sengaja lokasinya ditempatkan disitu karena sekalian mengecek kondisi tanggul sungai. Jajaran Muspika Gubug juga ikut hadir dalam acara tadi,” kata Kapolsek Gubug AKP Dedy Setya.

Melalui doa bersama tersebut, warga Kemiri berharap agar desanya tidak terkena bencana banjir lagi seperti satu bulan lalu. Saat banjir 9 Oktober lalu, Desa Kemiri jadi salah satu wilayah yang terkena bencana.

Saat itu, lebih 500 rumah tergenang air hingga 1 meter selama dua hari. Selain itu, tiga rumah warga hanyut, ratusan hektar sawah terendam air. Banjir yang menerjang Desa Kemiri waktu itu disebabkan tanggul jebol sepanjang 20 meter dengan kedalaman sekitar 5 meter. “Tempat yang dipakai kegiatan doa bersama ini adalah lokasi tanggul jebol bulan lalu,” sambung Dedy.Menurutnya, dalam musibah banjir yang terjadi sejak kemarin hingga hari ini, kondisi Desa Kemiri relatif aman. Di mana, tidak ada limpasan air Sungai Tuntang yang masuk ke perkampungan penduduk.“Penyebab utama banjir disini adalah tanggul jebol. Kalau tanggulnya masih kuat maka ancaman banjir kecil. Kita harapkan, tanggul ini tetap kuat menahan debit air,” tambahnya.Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar

Terpopuler