Jumat, 21 November 2025


Meski akurasi angkanya tidak ada, namun indikasi penurunan pengunjung itu dilontarkan banyak pihak. Turunnya pengunjung sendang alami berusia ratusan tahun yang ada di kawasan hutan Perum Perhutani KPH Gundih tersebut disebabkan banyak faktor. Sebab utamanya adalah kondisi jalan menuju lokasi wisata alam itu.

Jarak objek wisata alam itu dari Kota Purwodadi sekitar 40 km. Untuk menuju lokasi, dari Purwodadi melewati jalan Danyang-Kuwu hingga sampai pertigaan Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon. Dari pertigaan ini, masih menempuh perjalanan sekitar 10 km ke arah selatan.

Dari pertigaan itu, melewati wilayah Desa Jatiharjo dan dilanjutkan masuk kawasan hutan Perhutani KPH Gundih.

Jalan menuju arah Sendang Coyo, sebagian besar kondisinya rusak parah. Memang ada sebagian yang sudah dicor beton. Rusaknya kondisi jalan menyebabkan perjalanan menuju Sendang Coyo harus ditempuh cukup lama, terutama bagi kendaraan roda empat.

“Selama ini, kondisi jalan masuk menuju ke Sendang Coyo selalu jadi keluhan. Ini, salah satu kendala yang menyebabkan orang mulai enggan berkunjung kesini,” kata Sekretaris Desa Mlowokarangtalun Wahyu Hudiyono.

Dia berharap, ruas jalan dari itu diperbaiki hingga wilayah Desa Randurejo yang posisinya di selatan Desa Mlowokarangtalun. Sebab, posisi Desa Randurejo itu berbatasan dengan wilayah Sragen. Jika ruas jalannya bagus maka pengunjung dari Sragen dan sekitarnya bisa tertarik datang ke Sendang Coyo.Selain faktor jalan, menurunnya jumlah pengunjung juga disebabkan kurang terawatnya sarana pendukung di sekitar kawasan sendang. Seperti, ada bekas kolam renang kecil berukuran 10 x 10 meter yang sudah tidak terawat. Lokasi kolam renang ini ada di selatan sendang.“Kolam renangnya sudah lama mangkrak karena tidak diisi air. Kalau kolam itu bisa difungsikan lagi seperti dulu setidaknya bisa jadi daya tarik pengunjung. Kemudian, sarana pendukung lainnya yang bisa bikin pengunjung merasa nyaman juga perlu ditambahi,” kata Riyanto, salah seorang pengunjung Sendang Coyo.Faktor lain yang secara tidak langsung dinilai mengurangi minat pengunjung adalah banyaknya wisata air yang muncul di Grobogan dalam beberapa tahun terakhir. Baik berupa kolam renang maupun waterboom.Editor : Akrom Hazami 

Baca Juga

Komentar

Terpopuler