Anak Ini Antarkan Nasi Bungkus untuk Ibunya yang Sedang Bunuh Diri di Grobogan
Dani Agus
Kamis, 26 Januari 2017 19:00:39
Informasi yang didapat menyebutkan, peristiwa bunuh diri itu diketahui oleh Sulasih (32), salah satu anak korban yang tinggal tidak jauh dari rumah korban. Saat itu, Sulasih bermaksud mengantar nasi bungkus ke rumah orang tuanya.
Saat sampai di rumah tersebut, pintu masih dalam keadaan tertutup. Semula, rumah diduga dalam kondisi kosong. Setelah diperiksa ternyata pintunya hanya tertutup saja tetapi tidak dikunci. Selanjutnya, Sulasih membuka pintu dan bermaksud mencari ibunya di dalam rumah.
Namun, begitu menginjakkan kaki dalam rumah, Sulasih langsung kaget bukan kepalang. Sebab, dia mendapati tubuh Wardiyem sudah tergantung di bawah blandar rumah dengan leher terjerat tali plastik warga biru.
Selanjutnya, Sulasih berteriak minta pertolongan warga sekitar. Tidak lama kemudian, warga berdatangan ke lokasi kejadian.
Saat dipegang, tubuh Wardiyem masih terasa hangat. Beberapa warga kemudian memotong tali sepanjang 3 meter yang menjerat leher dan menurunkan tubuh korban. Ketika diperiksa lebih lanjut, korban ternyata sudah dalam kondisi tidak bernyawa.Kapolsek Kradenan AKP Toni Basuki ketika dikonfirmasi wartawan, membenarkan adanya info kejadian tersebut. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda penganiayaan pada tubuh korban. Selanjutnya, jenazah korban diserahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan.“Dari hasil pemeriksaan, korban murni bunuh diri. Penyebabnya diduga korban depresi dengan kondisi perekonomian yang dialaminya. Dari keterangan saksi, korban sering cerita tentang hidupnya yang miskin tidak seperti orang lain,” ungkap Toni.
Editor : Akrom Hazami
Murianews, Grobogan - Kasus orang bunuh diri kembali terjadi di Grobogan, Kamis (26/1/2017). Pelakunya, seorang ibu rumah tangga bernama Wardiyem, warga Dusun Tegal, Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan. Perempuan 53 tahun itu ditemukan gantung diri di rumahnya sekitar pukul 07.00 WIB.
Informasi yang didapat menyebutkan, peristiwa bunuh diri itu diketahui oleh Sulasih (32), salah satu anak korban yang tinggal tidak jauh dari rumah korban. Saat itu, Sulasih bermaksud mengantar nasi bungkus ke rumah orang tuanya.
Saat sampai di rumah tersebut, pintu masih dalam keadaan tertutup. Semula, rumah diduga dalam kondisi kosong. Setelah diperiksa ternyata pintunya hanya tertutup saja tetapi tidak dikunci. Selanjutnya, Sulasih membuka pintu dan bermaksud mencari ibunya di dalam rumah.
Namun, begitu menginjakkan kaki dalam rumah, Sulasih langsung kaget bukan kepalang. Sebab, dia mendapati tubuh Wardiyem sudah tergantung di bawah blandar rumah dengan leher terjerat tali plastik warga biru.
Selanjutnya, Sulasih berteriak minta pertolongan warga sekitar. Tidak lama kemudian, warga berdatangan ke lokasi kejadian.
Saat dipegang, tubuh Wardiyem masih terasa hangat. Beberapa warga kemudian memotong tali sepanjang 3 meter yang menjerat leher dan menurunkan tubuh korban. Ketika diperiksa lebih lanjut, korban ternyata sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Kapolsek Kradenan AKP Toni Basuki ketika dikonfirmasi wartawan, membenarkan adanya info kejadian tersebut. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda penganiayaan pada tubuh korban. Selanjutnya, jenazah korban diserahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Dari hasil pemeriksaan, korban murni bunuh diri. Penyebabnya diduga korban depresi dengan kondisi perekonomian yang dialaminya. Dari keterangan saksi, korban sering cerita tentang hidupnya yang miskin tidak seperti orang lain,” ungkap Toni.
Editor : Akrom Hazami