Jumat, 21 November 2025


Lantaran terkikisnya cukup parah hingga pilar nyaris putus, kendaraan yang membawa muatan dilarang melintas. Sebab, dikhawatirkan bisa memperparah kerusakan jika kendaraan berat menyebrangi jembatan tersebut.

“Demi keamanan, untuk sementara kendaraan berat (bermuatan) saya larang melintas. Ini, untuk menghindari agar jembatan tidak ambrol karena pilar yang terkikis air sangat parah kondisinya,” ungkap Kepala Desa Karanglangu Slamet Agus Kanugroho.

Menurut Slamet, terkikisnya salah satu pilar jembatan diketahui Minggu (26/2/2017) pagi. Diperkirakan, pilar terkikis akibat diterjang air sungai yang mengalir deras pada dini harinya.

“Malam minggu kemarin memang turun hujan sangat deras sejak sore hingga jelang dini hari. Kondisi itu menjadikan sungainya penuh air dan alirannya sangat deras sekali,” jelasnya.

Jembatan tersebut memiliki panjang 90 meter dengan lebar 3,8 meter. Ketinggian jembatan dari dasar sungai sekitar 15 meter. Sungai Bancak yang ada di bawah jembatan berhulu dari wilayah Salatiga dan bermuara ke Sungai Tuntang.

Keberadaan jembatan tersebut dinilai sangat penting bagi warga setempat. Sebab, jembatan itu jadi akses yang menghubungkan Desa Karanglangu menuju Desa Repaking Kecamatan Wonosegoro, Boyolali dan Desa Bantal Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang.Slamet menambahkan, jembatan tersebut merupakan bangunan peninggalan zaman Belanda. Informasi yang didapatkan, terakhir ada perawatan jembatan sekitar tahun 1980.“Jadi, ini memang jembatan kuno dan sempat dirawat tahun 1980. Setelah itu belum ada perawatan lagi. Kami berharap kondisi jembatan yang rusak segera ditangani dinas terkait,” harapnya. Editor : Akrom Hazami 

Baca Juga

Komentar

Terpopuler