Bule Denmark Kaget Lihat Banyak Benda Purbakala di Banjarejo Grobogan
Dani Agus
Senin, 10 April 2017 12:30:34
Kedua tamu dari luar negeri ini tiba di rumah Kades
Banjarejo Ahmad Taufik sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka berdua sempat melihat aneka koleksi benda purbakala lebih 1 jam lamanya.
“Lumayan lama mereka berada di
Banjarejo. Saya sempat kaget ketika sore-sore ada orang asing datang. Untungnya, saya
kok pas ada di rumah,” kata Ahmad Taufik, Senin (9/4/2017).
Kedatangan dua orang asing itu dilakukan untuk membuktikan rasa penasaran. Ceritanya, mereka berdua sempat melihat baliho Desa Wisata Purbakala
Banjarejo yang terpasang di Desa Sulursari, Kecamatan Gabus.
“Mereka berdua, khususnya Sara kaget ada benda purbakala di
Banjarejo. Akhirnya mereka minta diantarkan menuju kesini,” jelas Taufik.
Taufik menceritakan, pada tahun 2008 lalu, Sara ternyata pernah tinggal di Desa Sulursari selama sembilan bulan. Yakni, dalam rangka pertukaran mahasiswa antar negara.
“Jadi kemarin dia kesini sama temannya dalam rangka liburan dan bernostalgia di Sulursari. Gara-gara lihat baliho, mereka jadi penasaran dan akhirnya kesini,” kata Taufik.Menurut Taufik, rasa penasaran dan kekagetan Sara dinilai cukup beralasan. Sebab, saat Sara menjalani program pertukaran mahasiswa, belum pernah ada kabar maraknya penemuan benda purbakala di
Banjarejo.“Penemuan benda purbakala baru marak dalam dua tahun terakhir. Waktu Sara di Sulursari tahun 2008, potensi purbakala
Banjarejo memang belum terdengar. Makanya, dia sempat kaget ketika lihat ada desa wisata purbakala,” imbuhnya.
Editor : Akrom Hazami
Murianews, Grobogan - Selain warga sekitar, ada dua pengunjung istimewa yang sempat bertandang untuk melihat koleksi benda purbakala di Desa
Banjarejo, Kecamatan Gabus, Grobogan, Minggu (8/4/2017). Yakni, Sara Wintner Skriles dan teman prianya Rasmus Stogm yang berasal dari Denmark.
Kedua tamu dari luar negeri ini tiba di rumah Kades
Banjarejo Ahmad Taufik sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka berdua sempat melihat aneka koleksi benda purbakala lebih 1 jam lamanya.
“Lumayan lama mereka berada di
Banjarejo. Saya sempat kaget ketika sore-sore ada orang asing datang. Untungnya, saya
kok pas ada di rumah,” kata Ahmad Taufik, Senin (9/4/2017).
Kedatangan dua orang asing itu dilakukan untuk membuktikan rasa penasaran. Ceritanya, mereka berdua sempat melihat baliho Desa Wisata Purbakala
Banjarejo yang terpasang di Desa Sulursari, Kecamatan Gabus.
“Mereka berdua, khususnya Sara kaget ada benda purbakala di
Banjarejo. Akhirnya mereka minta diantarkan menuju kesini,” jelas Taufik.
Taufik menceritakan, pada tahun 2008 lalu, Sara ternyata pernah tinggal di Desa Sulursari selama sembilan bulan. Yakni, dalam rangka pertukaran mahasiswa antar negara.
“Jadi kemarin dia kesini sama temannya dalam rangka liburan dan bernostalgia di Sulursari. Gara-gara lihat baliho, mereka jadi penasaran dan akhirnya kesini,” kata Taufik.
Menurut Taufik, rasa penasaran dan kekagetan Sara dinilai cukup beralasan. Sebab, saat Sara menjalani program pertukaran mahasiswa, belum pernah ada kabar maraknya penemuan benda purbakala di
Banjarejo.
“Penemuan benda purbakala baru marak dalam dua tahun terakhir. Waktu Sara di Sulursari tahun 2008, potensi purbakala
Banjarejo memang belum terdengar. Makanya, dia sempat kaget ketika lihat ada desa wisata purbakala,” imbuhnya.
Editor : Akrom Hazami