Ini Alasan LMDH Batur Wana Makmur Berani Mengelola Obyek Wisata Air Terjun Widuri
Dani Agus
Kamis, 2 November 2017 19:00:37
Soalnya, selama ini kerjasama LMDH yang sudah lama jadi mitra Perhutani tersebut, kebanyakan masih sebatas pemanfaatan lahan hutan untuk ditanami jagung dan ikut menjaga tanaman dengan model sharing.
Ketua LMDH Batur Wana Makmur Djarmo menyatakan, obyek wisata air terjun Widuri selama ini sudah dikenal banyak orang. Baik, dari wilayah Grobogan maupun luar daerah.
“Setiap tahun, kira-kira ada 4-5 ribu pengunjung air terjun Widuri. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan kami berani mengelola obyek wisata tersebut karena potensinya cukup menjanjikan. Selain itu, keberadaan air terjun di Grobogan tidak banyak sehingga daya tariknya jadi lebih tinggi,” katanya.
Menurutnya, pengelolaan obyek wisata air terjun Widuri juga dilakukan dalam rangka meningkatkan sumber pendapatan bagi LMDH, diluar pengelolaan lahan garapan diwilayah hutan. Yakni, dari bagi hasil pendapatan yang didapat dari para pengunjung. Baik dari tiket masuk dan parkir kendaraan.
Djarmo menyatakan, pada tahun-tahun mendatang, jumlah pengunjung ke lokasi air terjun widuri diperkirakan bakal mengalami peningkatan. Salah satu sebabnya adalah sudah dilakukannya perbaikan jalan menuju Desa Kemadohbatur dengan konstruksi beton.“Selama ini kendala yang dihadapai adalah kondisi jalan yang masih rusak. Sekarang, sebagian jalan sudah mulus meski belum seluruhnya dan beberapa tahun lagi diselesaikan. Makin bagusnya kondisi jalan saya perkirakan bakal berimbas dengan naiknya pengunjung,” katanya.Ia menambahkan, untuk mendongkrak naiknya pengunjung, pihaknya tidak hanya mengandalkan perbaikan jalan dari pemerintah saja. Namun, pembenahan sarana dan prasarana di kawasan wisata yang dikelola juga mulai dilakukan. Misalnya, penyediaan tempat swafoto, toilet, mushola dan gubuk tempat istirahat pengunjung.
Editor: Supriyadi
Murianews, Grobogan - Upaya LMDH Batur Wana Makmur dari Desa Kamadohbatur, Kecamatan Tawangharjo untuk mengelola obyek wisata air terjun Widuri di kawasan Perhutani KPH Purwodadi mendapat apresiasi dari sejumlah pihak.
Soalnya, selama ini kerjasama LMDH yang sudah lama jadi mitra Perhutani tersebut, kebanyakan masih sebatas pemanfaatan lahan hutan untuk ditanami jagung dan ikut menjaga tanaman dengan model sharing.
Ketua LMDH Batur Wana Makmur Djarmo menyatakan, obyek wisata air terjun Widuri selama ini sudah dikenal banyak orang. Baik, dari wilayah Grobogan maupun luar daerah.
“Setiap tahun, kira-kira ada 4-5 ribu pengunjung air terjun Widuri. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan kami berani mengelola obyek wisata tersebut karena potensinya cukup menjanjikan. Selain itu, keberadaan air terjun di Grobogan tidak banyak sehingga daya tariknya jadi lebih tinggi,” katanya.
Menurutnya, pengelolaan obyek wisata air terjun Widuri juga dilakukan dalam rangka meningkatkan sumber pendapatan bagi LMDH, diluar pengelolaan lahan garapan diwilayah hutan. Yakni, dari bagi hasil pendapatan yang didapat dari para pengunjung. Baik dari tiket masuk dan parkir kendaraan.
Djarmo menyatakan, pada tahun-tahun mendatang, jumlah pengunjung ke lokasi air terjun widuri diperkirakan bakal mengalami peningkatan. Salah satu sebabnya adalah sudah dilakukannya perbaikan jalan menuju Desa Kemadohbatur dengan konstruksi beton.
“Selama ini kendala yang dihadapai adalah kondisi jalan yang masih rusak. Sekarang, sebagian jalan sudah mulus meski belum seluruhnya dan beberapa tahun lagi diselesaikan. Makin bagusnya kondisi jalan saya perkirakan bakal berimbas dengan naiknya pengunjung,” katanya.
Ia menambahkan, untuk mendongkrak naiknya pengunjung, pihaknya tidak hanya mengandalkan perbaikan jalan dari pemerintah saja. Namun, pembenahan sarana dan prasarana di kawasan wisata yang dikelola juga mulai dilakukan. Misalnya, penyediaan tempat swafoto, toilet, mushola dan gubuk tempat istirahat pengunjung.
Editor: Supriyadi