Mampir di Desa Rajek Grobogan, Ganjar Coba Goreng Tempe Mendoan Pakai Gas Alam
Dani Agus
Rabu, 29 November 2017 15:45:27
Bahkan, Ganjar menyempatkan waktu untuk mampir di Desa Rajek, usai melangsungkan kunjungan kerja di SMAN 1 Gubug, Rabu (29/11/2017). Bupati Grobogan Sri Sumarni terlihat ikut mendampingi Ganjar saat berkunjung ke Desa Rajek.
Saat berada di Desa Rajek, Ganjar sempat berkeliling melihat lokasi pengolahan gas alam melalui separator. Setelah itu, Ganjar sempat singgah dirumah salah warga yang sejak dua bulan terakhir menggunakan gas alam untuk keperluan masak sehari-hari.
Saat didatangi Ganjar, pemilik rumah saat itu sedang memasak untuk makan siang. Ganjar kemudian sempat mencoba ikut menggoreng tempe mendoan didapur rumah warga tersebut.
”Potensi gas alam atau gas rawa di Desa Rajek ini sangat bagus sekali. Di Indonesia bahkan di dunia, barangkali hanya ada disini,” ungkap Ganjar.
Menurut Ganjar, saat ini, pemakaian gas alam itu baru diuji coba pada 22 rumah warga. Kedepan, jumlah warga yang memakai gas alam itu bisa bertambah hingga 100 keluarga.
”Potensi gas alam di Desa Rajek ini sebelumnya sudah dilakukan penelitian beberapa kali. Jadi, pemakaian gas alam ini cukup terjamin keamanannya. Kita harapkan, potensi ini bisa digali lagi untuk kepentingan masyarakat,” katanya.
[caption id="attachment_132321" align="alignleft" width="565"]

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melihat semburan gas yang bercampur dengan air. (MuriaNewsCom/Dani Agus)[/caption]
Kepala Desa Rajek Moh Dhori menambahkan, adanya kandungan gas alam di Desa Rajek memang sudah mulai terdeteksi sejak beberapa tahun lalu. Hal ini menyusul adanya semburan air cukup tinggi ketika ada warga yang mencoba membuat sumur bor. Semburan air dari pengeboran sumur terkadang juga diselingi bau gas.”Dugaan adanya kandungan gas kemudian diteliti oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 lalu. Dari hasil penelitian, di Desa Rajek ternyata menyimpan kandungan gas alam yang luar biasa banyak,” katanya.Dari keterangan para ahli, gas alam di desanya dinamakan gas rawa. Yakni, gas alam yang terdapat di dalam tanah pada kedalaman dangkal di kisaran 30-40 meter.Pada pertengahan tahun 2017 ini, dilakukan lagi penelitian dan praktik uji coba pemanfaatan gas alam tersebut untuk kepentingan masyarakat. Dalam uji coba ini, ada 22 warga kurang mampu yang rumahnya dialirkan gas alam.Sebelum dialirkan, ada proses pemisahan air yang mengandung gas rawa itu melalui alat yang dinamakan separator. Alat ini berbentuk seperti tabung yang fungsinya untuk memisahkan air dan gas. Setelah dipisah, gas alam kemudian disalurkan melalui pipa menuju rumah warga sasaran.”Hasil uji coba ini sangat menggembirakan karena aliran gas ke rumah warga tidak pernah berhenti. Dari uji coba ini, kami berencana supaya gas alam bisa dialirkan ke semua rumah warga. Hal ini sangat memungkinkan karena potensi gas alamnya sangat mencukupi dan bisa digunakan hingga puluhan tahun,” imbuh Dhori.
Editor: Supriyadi
Murianews, Grobogan - Pemakaian gas alam untuk keperluan memasak yang dilakukan puluhan warga Desa Rajek, Kecamatan Godong, Grobogan ternyata mendapat perhatian serius dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Bahkan, Ganjar menyempatkan waktu untuk mampir di Desa Rajek, usai melangsungkan kunjungan kerja di SMAN 1 Gubug, Rabu (29/11/2017). Bupati Grobogan Sri Sumarni terlihat ikut mendampingi Ganjar saat berkunjung ke Desa Rajek.
Saat berada di Desa Rajek, Ganjar sempat berkeliling melihat lokasi pengolahan gas alam melalui separator. Setelah itu, Ganjar sempat singgah dirumah salah warga yang sejak dua bulan terakhir menggunakan gas alam untuk keperluan masak sehari-hari.
Saat didatangi Ganjar, pemilik rumah saat itu sedang memasak untuk makan siang. Ganjar kemudian sempat mencoba ikut menggoreng tempe mendoan didapur rumah warga tersebut.
”Potensi gas alam atau gas rawa di Desa Rajek ini sangat bagus sekali. Di Indonesia bahkan di dunia, barangkali hanya ada disini,” ungkap Ganjar.
Menurut Ganjar, saat ini, pemakaian gas alam itu baru diuji coba pada 22 rumah warga. Kedepan, jumlah warga yang memakai gas alam itu bisa bertambah hingga 100 keluarga.
”Potensi gas alam di Desa Rajek ini sebelumnya sudah dilakukan penelitian beberapa kali. Jadi, pemakaian gas alam ini cukup terjamin keamanannya. Kita harapkan, potensi ini bisa digali lagi untuk kepentingan masyarakat,” katanya.
[caption id="attachment_132321" align="alignleft" width="565"]

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melihat semburan gas yang bercampur dengan air. (MuriaNewsCom/Dani Agus)[/caption]
Kepala Desa Rajek Moh Dhori menambahkan, adanya kandungan gas alam di Desa Rajek memang sudah mulai terdeteksi sejak beberapa tahun lalu. Hal ini menyusul adanya semburan air cukup tinggi ketika ada warga yang mencoba membuat sumur bor. Semburan air dari pengeboran sumur terkadang juga diselingi bau gas.
”Dugaan adanya kandungan gas kemudian diteliti oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 lalu. Dari hasil penelitian, di Desa Rajek ternyata menyimpan kandungan gas alam yang luar biasa banyak,” katanya.
Dari keterangan para ahli, gas alam di desanya dinamakan gas rawa. Yakni, gas alam yang terdapat di dalam tanah pada kedalaman dangkal di kisaran 30-40 meter.
Pada pertengahan tahun 2017 ini, dilakukan lagi penelitian dan praktik uji coba pemanfaatan gas alam tersebut untuk kepentingan masyarakat. Dalam uji coba ini, ada 22 warga kurang mampu yang rumahnya dialirkan gas alam.
Sebelum dialirkan, ada proses pemisahan air yang mengandung gas rawa itu melalui alat yang dinamakan separator. Alat ini berbentuk seperti tabung yang fungsinya untuk memisahkan air dan gas. Setelah dipisah, gas alam kemudian disalurkan melalui pipa menuju rumah warga sasaran.
”Hasil uji coba ini sangat menggembirakan karena aliran gas ke rumah warga tidak pernah berhenti. Dari uji coba ini, kami berencana supaya gas alam bisa dialirkan ke semua rumah warga. Hal ini sangat memungkinkan karena potensi gas alamnya sangat mencukupi dan bisa digunakan hingga puluhan tahun,” imbuh Dhori.
Editor: Supriyadi