Rabu, 19 November 2025


”Saya minta warga supaya waspada. Namun, jangan sampai panik atau dicekam ketakutan yang berlebihan,” ujarnya.

Acara apel siaga bencana juga dihadiri sejumlah pimpinan FKPD Grobogan. Antara lain, Kapolres Grobogan AKBP Satria Rizkiano, dan Kajari Edi Handojo. Hadir pula Kepala BPBD Grobogan Agus Sulaksono dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

Menurut Sri, dalam sebagai antisipasi dalam menghadapi ancaman bencana di musim hujan, pada tanggal 1 Nopember 2017 lalu telah ditetapkan status siaga darurat bencana. Status tersebut akan berlaku selama 92 hari, hingga 31 Januari 2018.

”Penetapan status siaga darurat bencana ini kita lakukan berdasarkan informasi dari BMKG pusat. Yakni, masih adanya ancaman hujan dengan intensitas tinggi disertai angin hingga akhir Januari 2018 mendatang,” jelas mantan Ketua DPRD Grobogan itu.

Ia menyatakan, berdasarkan peta geografis, Kabupaten Grobogan memang cukup rentan bencana. Sebab, letaknya berada di daerah cekungan perbukitan (lembah). Yakni, perbukitan Pegunungan Kendeng Utara dan Kendeng Selatan.Meski demikian, Pemkab akan berupaya untuk meminimalkan terjadinya bencana alam di wilayahnya. Sejauh ini, sudah cukup banyak langkah yang diambil dalam kaitannya dengan penanganan bencana tersebut. Misalnya, pembuatan embung, reboisasi, normalisasi sungai dan perbaikan tanggul.Disamping meminta warga untuk waspada, Sri meminta kepada pihak BPBD untuk lebih sigap dalam penanganan bencana. Upaya monitoring kondisi lapangan perlu terus dilakukan setiap saat. Harapannya, jika terjadi bencana bisa meminimalisir korban, baik jiwa maupun harta benda.”Datangnya bencana alam ini tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Untuk itu, sikap waspada selalu kita lakukan agar bisa mempercepat upaya penanganan. Tidak lupa, koordinasi dengan instansi terkait lainnya juga rutin diperlukan,” katanya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler