Dampak Banjir Grobogan, 5 Ribu Rumah Warga Terendam
Dani Agus
Jumat, 29 Desember 2017 15:12:21
Kepala BPBD Grobogan Agus Sulaksono mengungkapkan, dari hasil pendataan terakhir, banjir melanda 27 desa di 7 kecamatan. Jumlah tersebut kemungkinan masih bisa bertambah karena masih ada beberapa desa yang baru saja terkena dampak banjir.
“Pendataan sampai pagi ini ada 5.840 rumah warga yang kena dampak banjir sejak Kamis kemarin. Sebagian besar sudah mulai surut airnya,” kata Agus, Jumat (29/12/2017).
Wilayah yang terkena banjir ada di Kecamatan Karangrayung. Masing-masing, di Desa Mojoagung yang menyebabkan 1.471 rumah terendam air. Kemudian, Desa Sumberejosari (806 rumah), Termas (75), Rawoh (50), Mangin (45) dan Pangkalan (181).
Banjir juga melanda dua desa di Kecamatan Penawangan. Yakni, Desa Tunggu dan Guyangan yang menyebabkan 130 rumah kebanjiran. Di Desa Katong, Kecamatan Toroh ada 30 rumah yang terkena dampak banjir.
[caption id="attachment_134469" align="alignleft" width="565"]

Seorang lansia dievakuasi karena air semakin tinggi. (MuriaNewsCom/Dani Agus)[/caption]
Selanjutnya, ada dua desa di Kecamatan Tegowanu. Yakni, Desa Kejawan (50) dan Gebangan (10).Di Kecamatan Gubug, ada sembilan desa yang kena musibah banjir. Masing-masing, Desa Saban (50), Rowosari (500), Jeketro (165), Mlilir (75), Ginggangtani (285), Kunjeng (23), Kemiri (170), Gubug (283), dan Kuwaron (573).Kemudian, bencana banjir juga menimpa wilayah Kecamatan Purwodadi. Yakni, di Desa Candisari, Cingkrong dan kawasan Sambak yang menyebabkan 330 rumah kemasukan air.Bencana banjir yang baru datang melanda lima desa di Kecamatan Godong. Yakni, Desa Tinanding (19), Tungu (5), Karanggeneng (49), Sumurgede (15), dan Werdoyo (450).“Ketinggian air yang masuk rumah berkisar 20 cm hingga 1 meter. Selain tanggung jebol di beberapa titik, banjir juga disebabkan luapan air sungai karena tidak mampu menampung kapasitas air,” jelas Agus.Terkait kondisi tersebut, pihaknya sudah mengerahkan tim SAR untuk bersiaga di lokasi banjir. Kemudian, pengiriman logistik makanan juga sudah dikirimkan ke lokasi banjir sejak kemarin. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan tanggul jebol penyebab banjir.
Editor: Supriyadi
Murianews, Grobogan - Banjir yang melanda sebagian wilayah Grobogan sejak Kamis kemarin ternyata cukup parah kondisinya. Berdasarkan data yang sudah direkap BPBD Grobogan, bencana banjir sudah menjangkau 5.840 rumah penduduk.
Kepala BPBD Grobogan Agus Sulaksono mengungkapkan, dari hasil pendataan terakhir, banjir melanda 27 desa di 7 kecamatan. Jumlah tersebut kemungkinan masih bisa bertambah karena masih ada beberapa desa yang baru saja terkena dampak banjir.
“Pendataan sampai pagi ini ada 5.840 rumah warga yang kena dampak banjir sejak Kamis kemarin. Sebagian besar sudah mulai surut airnya,” kata Agus, Jumat (29/12/2017).
Wilayah yang terkena banjir ada di Kecamatan Karangrayung. Masing-masing, di Desa Mojoagung yang menyebabkan 1.471 rumah terendam air. Kemudian, Desa Sumberejosari (806 rumah), Termas (75), Rawoh (50), Mangin (45) dan Pangkalan (181).
Banjir juga melanda dua desa di Kecamatan Penawangan. Yakni, Desa Tunggu dan Guyangan yang menyebabkan 130 rumah kebanjiran. Di Desa Katong, Kecamatan Toroh ada 30 rumah yang terkena dampak banjir.
[caption id="attachment_134469" align="alignleft" width="565"]

Seorang lansia dievakuasi karena air semakin tinggi. (MuriaNewsCom/Dani Agus)[/caption]
Selanjutnya, ada dua desa di Kecamatan Tegowanu. Yakni, Desa Kejawan (50) dan Gebangan (10).Di Kecamatan Gubug, ada sembilan desa yang kena musibah banjir. Masing-masing, Desa Saban (50), Rowosari (500), Jeketro (165), Mlilir (75), Ginggangtani (285), Kunjeng (23), Kemiri (170), Gubug (283), dan Kuwaron (573).
Kemudian, bencana banjir juga menimpa wilayah Kecamatan Purwodadi. Yakni, di Desa Candisari, Cingkrong dan kawasan Sambak yang menyebabkan 330 rumah kemasukan air.
Bencana banjir yang baru datang melanda lima desa di Kecamatan Godong. Yakni, Desa Tinanding (19), Tungu (5), Karanggeneng (49), Sumurgede (15), dan Werdoyo (450).
“Ketinggian air yang masuk rumah berkisar 20 cm hingga 1 meter. Selain tanggung jebol di beberapa titik, banjir juga disebabkan luapan air sungai karena tidak mampu menampung kapasitas air,” jelas Agus.
Terkait kondisi tersebut, pihaknya sudah mengerahkan tim SAR untuk bersiaga di lokasi banjir. Kemudian, pengiriman logistik makanan juga sudah dikirimkan ke lokasi banjir sejak kemarin. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan tanggul jebol penyebab banjir.
Editor: Supriyadi