”Banjir di wilayah Kecamatan Grobogan sudah surut. Sekarang bencana banjir ada di Desa Lemahputih,” kata Kasi Kedaruratan BPBD Grobogan Masrichan.
Banjir di Desa Lemahputih mulai terpantau sejak pukul 08.00 WIB. Saat itu, kondisi air sebagian besar masih menggenangi areal sawah.
Dalam beberapa jam, debit air terus bertambah hingga menggenangi jalan antardusun maupun antardesa. Bahkan, hingga lewat tengah hari, luapan air mulai memasuki sejumlah rumah penduduk di Dusun Mlakas.
”Jumlah rumah yang tergenang masih dalam pendataan. Sementara ada puluhan rumah yang sudah tergenang air dengan ketinggian masih sekitar 10-20 sentimeter,” jelasnya.Masrichan menyatakan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan dan menyiagakan sejumlah personel di lokasi. Tindakan itu dilakukan karena dari pengamatan dilapangan, debit air diprediksi masih bisa naik lagi.”Kita juga sudah koordinasi dengan pihak desa dan instansi terkait lainnya. Kami minta masyarakat agar tetap waspada,” sambungnya.
Murianews, Grobogan - Bencana banjir terjadi lagi di wilayah Grobogan, Sabtu (10/2/2018). Kali ini, bencana banjir melanda Desa Lemahputih, Kecamatan Brati. Sebelumnya, bencana banjir bandang sempat menerjang beberapa desa di Kecamatan Grobogan pada Jumat malam hingga Sabtu dinihari.
”Banjir di wilayah Kecamatan Grobogan sudah surut. Sekarang bencana banjir ada di Desa Lemahputih,” kata Kasi Kedaruratan BPBD Grobogan Masrichan.
Banjir di Desa Lemahputih mulai terpantau sejak pukul 08.00 WIB. Saat itu, kondisi air sebagian besar masih menggenangi areal sawah.
Baca: Banjir Bandang, Ribuan Rumah di Wilayah Kecamatan Grobogan Terendam Air
Dalam beberapa jam, debit air terus bertambah hingga menggenangi jalan antardusun maupun antardesa. Bahkan, hingga lewat tengah hari, luapan air mulai memasuki sejumlah rumah penduduk di Dusun Mlakas.
”Jumlah rumah yang tergenang masih dalam pendataan. Sementara ada puluhan rumah yang sudah tergenang air dengan ketinggian masih sekitar 10-20 sentimeter,” jelasnya.
Masrichan menyatakan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan dan menyiagakan sejumlah personel di lokasi. Tindakan itu dilakukan karena dari pengamatan dilapangan, debit air diprediksi masih bisa naik lagi.
”Kita juga sudah koordinasi dengan pihak desa dan instansi terkait lainnya. Kami minta masyarakat agar tetap waspada,” sambungnya.
Editor: Supriyadi