Kamis, 20 November 2025


Ruas jalan longsor panjangnya mencapai 6 meter, lebar 3 meter dan kedalaman sekitar 1,5 meter.

Kades Dokoro Masrukin menyatakan, longsor disebabkan terkena gerusan air yang mengalir dari kawasan hutan melewati saluran atau parit disebelah jalan. Padahal di bawah jalan longsor itu sebenarnya ada gorong-gorong untuk belokan air dari parit tersebut.

“Gorong-gorongnya ukurannya terlalu kecil. Ketika hujan deras beberapa hari lalu, gorong-gorong tidak mampu menampung volume air sehingga pecah dan menyebabkan jalan di atasnya longsor. Ruas jalan ini statusnya milik kabupaten,” jelasnya.

Setelah jalan longsor, pihaknya langsung mengerahkan warga untuk kerja bakti. Yakni, membuat jalan darurat yang hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua. Untuk kendaraan roda empat yang akan menuju Desa Karangasem atau Kecamatan Wirosari harus memutar melewati jalan Dusun Kuniran.

Menurut Masrukin, longsornya jalan sudah dilaporkan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). Petugas dari DPUPR sudah mengecek kerusakan jalan dan akan segera melakukan penanganan.“Kemarin ada beberapa pegawai DPUPR yang meninjau lokasi. Rencananya, pada titik longsor akan dibuat jembatan. Sehingga aliran air dari atas yang posisinya berbelok di titik longsor itu bisa mengalir lancar,” jelasnya.Sementara itu, Kepala DPUPR Subiyono menyatakan, kerusakan infrastruktur yang disebabkan bencana memang akan ditangani secepatnya. Terutama yang berkaitan dengan jalan karena banyak dibutuhkan warga.“Longsornya jalan di Desa Dokoro sudah kita cek untuk mengetahui tingkat kerusakan. Nanti, segera kita tangani seperti longsornya jalan di Desa Sumberagung, Kecamatan Ngaringan yang saat ini sudah selesai diperbaiki,” katanya.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler