Rabu, 19 November 2025


Menurut Sumarsono, sejauh ini, Grobogan sudah berhasil meraih piala Adipura sebanyak empat kali. Yakni, pada tahun 2009, 2010, 2012 dan 2013.

Dalam edisi tiga tahun terakhir, piala Adipura tidak pernah didapatkan lagi. Salah satu factor utama kegagalan itu  adalah pengolahan yang dilakukan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang di Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi dinilai belum memenuhi persyaratan ramah lingkungan. Kondisi itu menjadikan poin yang didapat menjadi rendah karena pengolahan sampah di TPA masih dilakukan secara konvensional.

Pada tahun 2017, sudah dilakukan penataan pada TPA dengan dukungan dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekitar Rp 20 miliar. Penataan dilakukan dengan melengkapi sarana dan prasarana pendukung di TPA. Setelah ada penataan, cara penanganan sampah saat ini sudah dilakukan dengan model controlled landfill yang lebih ramah lingkungan.

“Penanganan sampah di TPA sudah jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, sampah sudah dikelola ramah lingkungan,” katanya.Upaya lain yang dilakukan adalah menggandeng semua komponen masyarakat serta instansi pemerintah dan swasta untuk ikut menyukseskan penilaian Adipura. Caranya, dengan menata lingkungan masing-masing agar bersih, rapi, asri serta penanganan sampahnya dilakukan dengan baik dan mendirikan bank sampah diberbagai tempat.“Dalam rakor ini kita juga mengudang berbagai komponen masyarakat. Dengan melibatkan semua komponen masyarakat untuk berpartisipasi maka kesempatan meraih Adipura bisa lebih terbuka,” tegasnya.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler