Pembangunan Embung Seluas 1,5 Hektare di Karangtalun Blora Segera Dimulai
Dani Agus
Jumat, 6 April 2018 21:22:28
Sosialisasi yang dilangsungkan di balai desa itu dipimpin langsung Bupati Blora Djoko Nugroho. Hadir pula Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Blora Samgautama Karnajaya, Forkopimcam Banjarejo, anggota DPRD, dan Kepala Desa se Kecamatan Banjarejo.
Kasi Danau dan Bendungan BBWS Pemali Juana Wisnu Yudhoyono menyampaikan, pembangunan embung segera dimulai karena kontak kerjanya sudah dilakukan. Sesuai kontrak, pembangunan embung akan dilakukan dalam waktu 270 hari kerja efektif atau sembilan bulan. Pelaksana pembangunan embung dilakukan oleh rekanan dari Surabaya.
Embung di Karangtalun akan membendung sungai Lusi dengan luasan genangan mencapai 1,5 hektar. Sedangkan volume air pada genangan mencapai 45.000 meterkubik.
“Untuk lebar embung 24,6 meter, dengan tinggi hulu 9 meter dan tinggi hilir 10 meter. Embung nantinya bisa dimanfaatkan untuk menampung air sungai guna keperluan irigasi pertanian, konservasi alam hingga pariwisata misalnya dengan adanya pemancingan dan lain sebagainya,” jelas Wisnu.
Bupati Djoko Nugroho dalam sosialisasi tersebut mengucapkan terimakasih kepada BBWS Pemali Juana yang telah memberikan pembangunan embung di widilayahnya untuk meningkatkan irigasi pertanian. Ia juga mengajak seluruh warga masyarakat mendukung penuh kelancaran pembangunan embung.“Tahun ini BBWS Pemali Juana akan membangun 2 embung besar. Satu di Sendangmulyo Ngawen yang sudah disosialisasikan bulan lalu dan satunya di Karangtalun ini. Saya minta semuanya bisa mendukung dan turut menyukseskan pembangunannya,” tegas Djoko.Kepala Desa Karangtalun Sri Hati menyatakan, pihaknya dan seluruh warga menyambut gembira dengan rencana pembangunan embung di desanya tersebut. Ia berharap nantinya embung bisa meningkatkan produktifitas pertanian di desanya, terutama ketika kemarau datang.“Saat kemarau, desa kami selalu kekeringan sehingga banyak lahan pertanian nganggur. Dengan adanya embung nanti diharapkan saat kemarau petani tetap bisa mengolah sawahnya,” kata Sri Hati.
Editor: Supriyadi
Murianews, Blora - Harapan warga Desa Karangtalun, Kecamatan Banjarejo, Blora untuk dibangunkan embung oleh pemerintah dalam waktu dekat akan segera terwujud. Hal ini terkait dengan sudah dilakukannya sosialisasi pembangunan pada warga setempat yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Sosialisasi yang dilangsungkan di balai desa itu dipimpin langsung Bupati Blora Djoko Nugroho. Hadir pula Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Blora Samgautama Karnajaya, Forkopimcam Banjarejo, anggota DPRD, dan Kepala Desa se Kecamatan Banjarejo.
Kasi Danau dan Bendungan BBWS Pemali Juana Wisnu Yudhoyono menyampaikan, pembangunan embung segera dimulai karena kontak kerjanya sudah dilakukan. Sesuai kontrak, pembangunan embung akan dilakukan dalam waktu 270 hari kerja efektif atau sembilan bulan. Pelaksana pembangunan embung dilakukan oleh rekanan dari Surabaya.
Embung di Karangtalun akan membendung sungai Lusi dengan luasan genangan mencapai 1,5 hektar. Sedangkan volume air pada genangan mencapai 45.000 meterkubik.
“Untuk lebar embung 24,6 meter, dengan tinggi hulu 9 meter dan tinggi hilir 10 meter. Embung nantinya bisa dimanfaatkan untuk menampung air sungai guna keperluan irigasi pertanian, konservasi alam hingga pariwisata misalnya dengan adanya pemancingan dan lain sebagainya,” jelas Wisnu.
Bupati Djoko Nugroho dalam sosialisasi tersebut mengucapkan terimakasih kepada BBWS Pemali Juana yang telah memberikan pembangunan embung di widilayahnya untuk meningkatkan irigasi pertanian. Ia juga mengajak seluruh warga masyarakat mendukung penuh kelancaran pembangunan embung.
“Tahun ini BBWS Pemali Juana akan membangun 2 embung besar. Satu di Sendangmulyo Ngawen yang sudah disosialisasikan bulan lalu dan satunya di Karangtalun ini. Saya minta semuanya bisa mendukung dan turut menyukseskan pembangunannya,” tegas Djoko.
Kepala Desa Karangtalun Sri Hati menyatakan, pihaknya dan seluruh warga menyambut gembira dengan rencana pembangunan embung di desanya tersebut. Ia berharap nantinya embung bisa meningkatkan produktifitas pertanian di desanya, terutama ketika kemarau datang.
“Saat kemarau, desa kami selalu kekeringan sehingga banyak lahan pertanian nganggur. Dengan adanya embung nanti diharapkan saat kemarau petani tetap bisa mengolah sawahnya,” kata Sri Hati.
Editor: Supriyadi