Kamis, 20 November 2025


“Kami imbau masyarakat untuk hemat penggunaan air. Kemudian perbaiki sumber air dan bila perlu tanam banyak pohon. Selain itu, warga kami minta mewaspadai tingginya potensi kebakaran baik di lingkungan perumahan atau hutan,” tegas Sri Rahayu, Jumat (22/6/2018).

Ia menjelaskan, puncak musim kemarau tahun ini diperkirakan bulan Agustus hingga September 2018. Untuk menghadapi bencana kekeringan pada musim kemarau tahun ini, BPBD Blora sudah menginventarisasi wilayah yang dinilai berpotensi dan memiliki dampak kekeringan.

Bagi wilayah desa yang sudah kesulitan air bersih, diminta untuk segera melapor pada Kepala Desa atau Lurah setempat agar diusulkan bantuan air bersih ke BPBD.

Sementara untuk mencegah bencana kebakaran, warga diminta selalu melakukan pengecekan instalasi listrik di rumah-rumah, tidak menyalakan perapian (bediang) untuk hewan ternak tanpa pengawasan, tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak menyalakan obat nyamuk bakar di dekat benda yang mudah terbakar, serta selalu mengecek selang kompor gas di dapur.“Anak-anak jangan sembarangan main korek api dan petasan. Karena jika tidak bisa mengendalikan bisa terjadi kebakaran. Orang tua harus ekstra melakukan pengawasan terhadap anak agar tidak membuat sumber api,” lanjutnya.“Jika ada kondisi kedaruratan bencana harap segera menghubungi Kantor BPBD Blora dengan nomor (0296) 532599. Baik kebakaran, permintaan bantuan air bersih ataupun jika ada organisasi yang akan ikut memberikan bantuan air bersih agar berkoordinasi dengan BPBD karena di sini sudah ada data lengkap wilayah mana saja yang mengalami kekeringan dan mendesak untuk dibantu,” pungkasnya.Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler