Rabu, 19 November 2025


Nama Api abadi Mrapen tidak bisa diepaskan dari sosok legenda Sunan Kalijaga dan Empu Supo. Konon ceritanya, lokasi tersebut dulunya merupakan tempat kerja Empu Supo untuk membuat keris-keris pusaka. Jika melihat dari dekat, kebenaran cerita itu barangkali bisa diterima.

Di lokasi tersebut, terdapat sumber api yang tidak pernah padam. Api itulah yang digunakan Empu Supo untuk membakar besi yang bakal dijadikan pusaka. Sedangkan di utara sumber api terdapat sebongkah batu yang dinamakan Batu Bobot sebesar buah kelapa.

Meski kecil namun menurut masyarakat setempat tidak semua orang mampu mengangkat batu yang digunakan Empu Supo sebagai landasan (tatakan) untuk menempa besi yang sudah dipanaskan.

Sementara sekitar 10 meter di sebelah timur api abadi terdapat sebuah sendang yang airnya senantiasa nampak mendidih. Tetapi air sendang yang diberi nama Sendang Dudo itu tidak terasa panas saat dipegang.

”Empu Supo itu adalah salah seorang murid kesayangan dari Sunan Kalijaga. Dari cerita orang tua, Sunan Kalijaga sendiri pernah beberapa kali minta untuk dibuatkan keris oleh Empu Supo,” terang Kades Manggarmas Kadiq.

Sebelumnya, lahan api abadi Mrapen statusnya merupakan milik perorangan. Kemudian, sekitar tahun 2014 dibeli oleh Pemprov Jateng dan selanjutnya dilakukan revitalisasi, dan penambahan prasarana seperti yang terlihat saat ini. Setelah dimiliki Pemprov Jateng, kondisi di lokasi wisata terlihat jauh lebih rapi dan menarik.

“Dulunya, tanah itu milik perorangan. Sekarang jadi milik Pemprov Jateng. Kalau jalan masuknya masih tanah Desa Manggarmas,” lanjut Kandiq.

[caption id="attachment_145655" align="aligncenter" width="715"] Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengambil api Mrapen dan dimasukkan dalam tinder box. (MuriaNewsCom/Dani Agus)[/caption]

Dalam beberapa kali penyelenggaraan pekan olah raga nasional (PON) api abadi Mrapen sering digunakan sebagai api PON maupun upacara hari Waisak. Hal itu tentunya cukup beralasan karena api yang keluar dari dalam tanah itu tidak pernah padam sekalipun diguyur hujan lebat dan menjadi sebuah keunikan tersendiri.Selama ini, sudah banyak orang dari berbagai daerah yang berkunjung ke lokasi wisata itu. Baik untuk melakukan ritual atau sekedar berwisata. Sebagian pelaku ritual sering melihat munculnya makhluk-makhluk gaib di sekitar api abadi mrapen. Wujudnya pun bermacam-macam, ada yang mirip kerbau tetapi tanpa ada kepalanya, tidak jarang muncul pula makhluk yang wujudnya seperti raksasa.Namun selain cerita seram, ada pula yang mengaku pernah ditemui oleh Empu Supo dan Sunan Kalijaga. Baik dalam mimpi maupun saat melakukan tirakat di sekitar lokasi api abadi Mrapen.Kedua orang itu memilik watak yang berlainan. Empu Supo yang berperawakan sedang, berkulit putih dan berwajah tampan itu memiliki watak keras. Sementara sosok Sunan Kalijaga wajahnya sangat berwibawa dan berkulit hitam manis. Kedua sosok itu sama-sama berpakaian hitam-hitam dengan memakai ikat kepala.“Saya sering kali bertemu Empu Supo atau Sunan Kalijaga saat melakukan ritual atau tirakat disini,” kata Suhendar, warga asal Magelang, saat bertemu di lokasi api abadi Mrapen, usai acara pengambilan api obor Asian Games.Selain api abadi, dikomplek ini juga terdapat dua obyek wisata lainnya. Yakni, batu bobot yang konon kabarnya merupakan batu meteor. Batu ini oleh masyarakat setempat sangat dikeramatkan dan banyak di kunjungi orang.Meski batu bobot atau batu umpak itu hanya sebesar kelapa namun tidak semua orang bisa mengangkatnya. Saat ini, batu bobot disimpan dalam ruangan khusus berpintu kaca yang terkunci.Satu lagi, obyek wisata yang ada tidak jauh dari api abadi itu adalah Sendang Dudo. Sendang ini juga memilikin kanehan tersendiri. Dimana, air yang ada didalam sendang itu senantiasa mendidik tetapi saat dipegang air yang kelihatan mendidih itu tetap dingin.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler