Kamis, 20 November 2025


Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Grobogan Budi Prihantoro menyatakan, untuk penanganan bencana kekeringan tahun ini, sudah dialokasikan anggaran sekitar Rp 175 juta. Dana ini disiapkan untuk kegiatan yang berkaitan dengan penanganan bencana kekeringan, khususnya droping air bersih pada masyarakat.

Menurut Budi, sejak seminggu lalu, pihaknya sudah melakukan droping air bersih ke sejumlah desa atau lokasi di beberapa kecamatan. Antara lain, Kecamatan Geyer, Gabus, Kradenan, dan Grobogan.

Total bantuan air bersih yang disalurkan hingga saat ini sebanyak 47 tangki. Selain dibagikan pada masyarakat, droping air juga disalurkan ke masjid dan pondok pesantren.

“Saat ini baru masuk awal kemarau dan belum banyak laporan dari desa atau kecamatan yang terkena bencana kekeringan. Meski demikian, upaya penanganan sudah kita lakukan. Kita juga sudah koordinasi dengan PDAM Grobogan untuk persiapan menyalurkan droping air,” jelasnya.
Budi menjelaskan, dana untuk penanganan kekeringan tiap tahun selalu disiapkan. Namun, khusus tahun 2016 lalu, dana yang disiapkan praktis tidak terpakai. Soalnya, pada tahun itu curah hujan masih sering turun ketika musim kemarau. Kondisi ini menyebabkan masyarakat praktis tidak kesulitan air. Termasuk masyarakat di desa-desa yang biasanya sering menjadi langganan kekeringan.Dijelaskan, dari 280 desa/kelurahan yang ada, hampir separuhnya rawan bencana kekeringan. Sementara dari 19 kecamatan, hanya ada empat kecamatan yang relatif  aman dari bencana kekeringan. Yakni Kecamatan Godong, Gubug, Klambu dan Tegowanu.Ia menambahkan, pada tahun 2017 jumlah desa yang terkena bencana kekeringan cukup banyak. Jumlahnya lebih dari 50 desa yang tersebar di 14 kecamatan.Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler