146 Desa di Blora Krisis Air, Pemkab Siapkan Dana Rp 500 Juta
Dani Agus
Rabu, 15 Agustus 2018 10:14:04
“Tahun ini, sudah dialokasikan anggaran sekitar Rp 500 juta. Dana ini disiapkan untuk kegiatan yang berkaitan dengan penanganan bencana kekeringan, khususnya droping air bersih pada masyarakat,” kata Kepala BPBD Blora Sri Rayahu.
Menurutnya, untuk menanggulangi bencana kekeringan, pihaknya sudah mulai melakukan dropping air bersih sejak satu bulan lalu. Bantuan air yang disalurkan sebanyak 50 tangki per hari. Bantuan air bersih diprioritaskan untuk desa yang kategori kekeringannya berat.
“Hingga hari ini, penyaluran bantuan air bersih masih terus kita lakukan. Puncak kekeringan kita perkirakan terjadi pada bulan Agustus ini,” jelas pejabat yang akrap dipanggil Yayuk itu.
Ia menjelaskan, jumlah desa di Blora yang mengalami dampak kekeringan terus meningkat. Hingga awal Agustus ini, terdata sudah ada 146 desa di 14 kecamatan yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
Kekeringan mulai terjadi sejak tiga bulan lalu. Dari 14 kecamatan yang wilayahnya mengalami kekeringan, ada satu kecamatan yang kondisinya paling parah. Yakni, Kecamatan Jati yang semua desa di wilayah itu terkena dampak kekeringan. Jumlahnya ada 12 desa.
“Terkait kondisi ini, kita sudah tetapkan status darurat bencana kekeringan. Penetapan status ini dilakukan menyusul makin banyaknya jumlah desa yang dilanda kekeringan,” jelasnya pada wartawan.
Bantuan air bersih untuk desa-desa yang terkena bencana kekeringan di Blora juga dilakukan Polsek Blora di Desa Sonorejo, Jepangrejo, Temurejo, dan Kelurahan Tambahrejo.
Adanya bantuan air bersih langsung disambut gembira warga setempat. Begitu mobil tangki datang, puluhan warga langsung datang berduyun-duyun sambil membawa tempat air.“Kami ucapkan terimakasih kepada pihak Polsek Blora yang sudah membantu warga kami dengan menyalurkan bantuan air bersih,” kata salah satu perangkat Kelurahan Tambahrejo Bayu Dendro Aji.Kapolsek Blora AKP Slamet menyatakan, pada kondisi kemarau seperti saat ini, banyak warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Terkait dengan kondisi itu, seluruh anggota Polsek Blora ikut bersimpati terhadap masyarakat dengan menyalurkan bantuan air bersih.Bantuan air yang disalurkan sebanyak 20 tangki. Masing-masing tangki berkapasitas 5.000 liter yang dibagikan pada empat desa/kelurahan diwilayah Kecamatan Kota.Menurutnya, dengan kegiatan sosial kemasyarakatan itu, Polres Blora ingin lebih dekat dengan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat bisa tahu jika Polri bukan hanya sebagai penegak hukum namun juga sahabat rakyat yang selalu ada saat suka maupun duka.“Program bantuan sosial memang sudah menjadi program rutin dari Kapolres Blora. Alhamdulilah, Polsek Blora bisa ikut membantu menyalurkan bantuan air bersih di wilayah kecamatan kota dan semoga bisa bermanfaat bagi warga yang membutuhkan,” sambung Slamet.
Editor : Ali Muntoha
Murianews, Blora - Datangnya bencana kekeringan yang hampir selalu terjadi tiap tahun sudah diantisipasi Pemkab Blora. Untuk mengatasi bencana kekeringan tahun 2018, Pemkab Blora melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mengalokasikan dana sekitar Rp 500 juta.
“Tahun ini, sudah dialokasikan anggaran sekitar Rp 500 juta. Dana ini disiapkan untuk kegiatan yang berkaitan dengan penanganan bencana kekeringan, khususnya droping air bersih pada masyarakat,” kata Kepala BPBD Blora Sri Rayahu.
Menurutnya, untuk menanggulangi bencana kekeringan, pihaknya sudah mulai melakukan dropping air bersih sejak satu bulan lalu. Bantuan air yang disalurkan sebanyak 50 tangki per hari. Bantuan air bersih diprioritaskan untuk desa yang kategori kekeringannya berat.
“Hingga hari ini, penyaluran bantuan air bersih masih terus kita lakukan. Puncak kekeringan kita perkirakan terjadi pada bulan Agustus ini,” jelas pejabat yang akrap dipanggil Yayuk itu.
Ia menjelaskan, jumlah desa di Blora yang mengalami dampak kekeringan terus meningkat. Hingga awal Agustus ini, terdata sudah ada 146 desa di 14 kecamatan yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
Kekeringan mulai terjadi sejak tiga bulan lalu. Dari 14 kecamatan yang wilayahnya mengalami kekeringan, ada satu kecamatan yang kondisinya paling parah. Yakni, Kecamatan Jati yang semua desa di wilayah itu terkena dampak kekeringan. Jumlahnya ada 12 desa.
“Terkait kondisi ini, kita sudah tetapkan status darurat bencana kekeringan. Penetapan status ini dilakukan menyusul makin banyaknya jumlah desa yang dilanda kekeringan,” jelasnya pada wartawan.
Bantuan air bersih untuk desa-desa yang terkena bencana kekeringan di Blora juga dilakukan Polsek Blora di Desa Sonorejo, Jepangrejo, Temurejo, dan Kelurahan Tambahrejo.
Adanya bantuan air bersih langsung disambut gembira warga setempat. Begitu mobil tangki datang, puluhan warga langsung datang berduyun-duyun sambil membawa tempat air.
“Kami ucapkan terimakasih kepada pihak Polsek Blora yang sudah membantu warga kami dengan menyalurkan bantuan air bersih,” kata salah satu perangkat Kelurahan Tambahrejo Bayu Dendro Aji.
Kapolsek Blora AKP Slamet menyatakan, pada kondisi kemarau seperti saat ini, banyak warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Terkait dengan kondisi itu, seluruh anggota Polsek Blora ikut bersimpati terhadap masyarakat dengan menyalurkan bantuan air bersih.
Bantuan air yang disalurkan sebanyak 20 tangki. Masing-masing tangki berkapasitas 5.000 liter yang dibagikan pada empat desa/kelurahan diwilayah Kecamatan Kota.
Menurutnya, dengan kegiatan sosial kemasyarakatan itu, Polres Blora ingin lebih dekat dengan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat bisa tahu jika Polri bukan hanya sebagai penegak hukum namun juga sahabat rakyat yang selalu ada saat suka maupun duka.
“Program bantuan sosial memang sudah menjadi program rutin dari Kapolres Blora. Alhamdulilah, Polsek Blora bisa ikut membantu menyalurkan bantuan air bersih di wilayah kecamatan kota dan semoga bisa bermanfaat bagi warga yang membutuhkan,” sambung Slamet.
Editor : Ali Muntoha