Rumah Terbakar Akibat Bediang, 2 Ekor Sapi Warga Sedadi Grobogan Nyaris Terpanggang
Dani Agus
Kamis, 16 Agustus 2018 17:34:31
Informasi yang didapat menyebutkan, kebakaran rumah bagian belakang yang berfungsi untuk dapur dan kandang sapi itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Kebakaran kali pertama diketahui salah satu anak korban bernama Gilang (18).
Saat itu, Gilang yang hendak menuju rumah belakang sontak dibikin kaget. Soalnya, ia melihat ada kobaran api yang cukup besar di atas tumpukan jerami kering.
Melihat kondisi itu, ia langsung berteriak minta tolong. Tidak lama kemudian, puluhan warga sudah berada ke rumahnya untuk melakukan pemadaman api.
Namun upaya pemadaman tidak mudah dilakukan akibat terbatasnya persediaan air saat kemarau seperti ini. Sebelum api makin menjadi-jadi, beberapa warga berupaya mengevakuasi dua ekor sapi yang ada dalam kandang.
Meski berisiko cukup tinggi, upaya mengeluarkan dua ekor sapi dari kandang akhirnya berhasil dilakukan. Namun, kondisi sapi mengalami luka bakar pada beberapa bagian tubuhnya.Amuk kebakaran berhasil ditangani setelah dua armada damkar tiba di lokasi. Adanya bantuan dari regu pemadam ini menyebabkan bangunan rumah bagian depan bisa diselamatkan dari amukan si jago merah.Camat Penawangan Ahmad Haryono menyatakan, penyebab kebakaran diduga kuat berasal dari api bediang yang menjalar pada tumpukan jerami kering di dekatnya. Kebakaran itu mengakibatkan rumah bagian belakang rusak parah.“Kerugian akibat kebakaran sekitar Rp 15 juta. Untuk dua ekor sapi masih bisa selamat tetapi mengalami luka karena kulitnya terbakar,” katanya.
Editor : Ali Muntoha
Murianews, Grobogan - Peristiwa kebakaran yang disebabkan api bediang kembali terjadi di Grobogan, Kamis (16/8/2018). Kali ini, kebakaran menimpa sebuah rumah milik Sudarso (40), warga Dusun Kedunggedang, Desa Sedadi, Kecamatan Penawangan, Grobogan.
Informasi yang didapat menyebutkan, kebakaran rumah bagian belakang yang berfungsi untuk dapur dan kandang sapi itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Kebakaran kali pertama diketahui salah satu anak korban bernama Gilang (18).
Saat itu, Gilang yang hendak menuju rumah belakang sontak dibikin kaget. Soalnya, ia melihat ada kobaran api yang cukup besar di atas tumpukan jerami kering.
Melihat kondisi itu, ia langsung berteriak minta tolong. Tidak lama kemudian, puluhan warga sudah berada ke rumahnya untuk melakukan pemadaman api.
Namun upaya pemadaman tidak mudah dilakukan akibat terbatasnya persediaan air saat kemarau seperti ini. Sebelum api makin menjadi-jadi, beberapa warga berupaya mengevakuasi dua ekor sapi yang ada dalam kandang.
Meski berisiko cukup tinggi, upaya mengeluarkan dua ekor sapi dari kandang akhirnya berhasil dilakukan. Namun, kondisi sapi mengalami luka bakar pada beberapa bagian tubuhnya.
Amuk kebakaran berhasil ditangani setelah dua armada damkar tiba di lokasi. Adanya bantuan dari regu pemadam ini menyebabkan bangunan rumah bagian depan bisa diselamatkan dari amukan si jago merah.
Camat Penawangan Ahmad Haryono menyatakan, penyebab kebakaran diduga kuat berasal dari api bediang yang menjalar pada tumpukan jerami kering di dekatnya. Kebakaran itu mengakibatkan rumah bagian belakang rusak parah.
“Kerugian akibat kebakaran sekitar Rp 15 juta. Untuk dua ekor sapi masih bisa selamat tetapi mengalami luka karena kulitnya terbakar,” katanya.
Editor : Ali Muntoha
