Warga Bringin Grobogan Potong 311 Hewan Kurban Umat Muslim Singapura
Dani Agus
Kamis, 23 Agustus 2018 16:54:38
Jumlah hewan kurban yang disembelih di Desa Bringin hari ini barangkali boleh dibilang cukup fantastis. Totalnya ada 311 ekor hewan yang disembelih di belakang Masjid Nurul Huda. Terdiri dari 15 ekor sapi dan 296 ekor kambing.
“Semua hewan kurban itu kita potong serentak pada hari ini. Penyembelihan ratusan hewan kurban ini sudah dimulai sekitar pukul 06.00 WIB,” ungkap Ketua Panitia Ahmadun Alfaputra.
Menurutnya, ratusan hewan kurban yang disembelih di Desa Bringin ternyata bukan milik warga setempat. Dana pembelian hewan kurban ternyata berasal dari donasi umat muslim Singapura.
“Seluruh hewan kurban ini milik umat manusia dari Singapura. Kita di sini hanya dipercaya untuk melaksanakan penyembelihan dan pendistribusian daging pada masyarakat. Kita sudah 20 tahun melaksanakan kegiatan ini,” terang Ahmadun.
Dijelaskan, penyembelihan hewan kurban warga muslim Singapura itu pertama kali dimulai tahun 1998. Saat itu, hanya sekitar 10 ekor kambing saja yang dipotong. Jumlah hewan kurban yang dititipkan terus bertambah dari tahun ke tahun karena pelaksanaannya dinilai baik dan panitia dinilai amanah.
“Semua proses penyembelihan ini terdokumentasi dengan baik, mulai dari awal hingga selesai. Pelaksanaan kegiatan lalu laporkan pada perkumpulan muslim Singapura,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk penyembelihan ratusan hewan kurban totalnya ada 200an orang yang terlibat jadi panitia. Masing-masing panitia sudah dapat pembagian tugas tersendiri sehingga proses penyembelihan berjalan cepat. Ada orang khusus menjaga dan merawat hewan yang masih hidup.Kemudian, ada tim penyembelih tersendiri, petugas yang khusus menguliti sapi, memotong daging, mencuci jeroan, menimbang dan mengemas dalam plastik serta pembagi daging kurban pada masyarakat. Untuk berjaga-jaga kalau ada sesuatu insiden, pihak panitia juga menyediakan petugas P3K disitu.Sekitar pukul 09.00 WIB, warga sudah bisa mengambil bagian daging kurban di samping masjid. Di tempat itu memang sudah dibuatkan stand khusus tempat pengambilan daging kurban buat warga setempat maupun dari desa lain. Masing-masing warga yang dapat jatah pengambilan daging sudah diberi kupon oleh panitia.“Daging kurban ini kita salurkan buat sekitar 2.600 orang. Karena ada kupon pengambilan maka prosesnya lancar dan kita upayakan tidak ada antrian panjang,” jelasnya.Selain pemotongan hewan kurban, dalam acara itu juga dilakukan santunan dan pemberian alat sekolah untuk 150 anak yatim. Kemudian, ada bantuan alat solat bagi 150 orang dan pengobatan gratis yang diikuti 551 orang.Untuk kegiatan sosial dilakukan oleh panitia bekerjasama dengan Asosiasi Klinik Indonesia Grobogan, Yayasan Santunan Sedekah Jariyah serta dukungan dana dari salah satu warga Grobogan yang saat ini tinggal di Australia.
Editor : Supriyadi
Murianews, Grobogan - Aktivitas penyembelihan hewan kurban ternyata masih ada yang dilakukan pada hari kedua Idul Adha 1439 H. Salah satunya dilakukan warga Desa Bringin, Kecamatan Godong, Grobogan, Kamis (23/8/2018).
Jumlah hewan kurban yang disembelih di Desa Bringin hari ini barangkali boleh dibilang cukup fantastis. Totalnya ada 311 ekor hewan yang disembelih di belakang Masjid Nurul Huda. Terdiri dari 15 ekor sapi dan 296 ekor kambing.
“Semua hewan kurban itu kita potong serentak pada hari ini. Penyembelihan ratusan hewan kurban ini sudah dimulai sekitar pukul 06.00 WIB,” ungkap Ketua Panitia Ahmadun Alfaputra.
Menurutnya, ratusan hewan kurban yang disembelih di Desa Bringin ternyata bukan milik warga setempat. Dana pembelian hewan kurban ternyata berasal dari donasi umat muslim Singapura.
“Seluruh hewan kurban ini milik umat manusia dari Singapura. Kita di sini hanya dipercaya untuk melaksanakan penyembelihan dan pendistribusian daging pada masyarakat. Kita sudah 20 tahun melaksanakan kegiatan ini,” terang Ahmadun.
Dijelaskan, penyembelihan hewan kurban warga muslim Singapura itu pertama kali dimulai tahun 1998. Saat itu, hanya sekitar 10 ekor kambing saja yang dipotong. Jumlah hewan kurban yang dititipkan terus bertambah dari tahun ke tahun karena pelaksanaannya dinilai baik dan panitia dinilai amanah.
“Semua proses penyembelihan ini terdokumentasi dengan baik, mulai dari awal hingga selesai. Pelaksanaan kegiatan lalu laporkan pada perkumpulan muslim Singapura,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk penyembelihan ratusan hewan kurban totalnya ada 200an orang yang terlibat jadi panitia. Masing-masing panitia sudah dapat pembagian tugas tersendiri sehingga proses penyembelihan berjalan cepat. Ada orang khusus menjaga dan merawat hewan yang masih hidup.
Kemudian, ada tim penyembelih tersendiri, petugas yang khusus menguliti sapi, memotong daging, mencuci jeroan, menimbang dan mengemas dalam plastik serta pembagi daging kurban pada masyarakat. Untuk berjaga-jaga kalau ada sesuatu insiden, pihak panitia juga menyediakan petugas P3K disitu.
Sekitar pukul 09.00 WIB, warga sudah bisa mengambil bagian daging kurban di samping masjid. Di tempat itu memang sudah dibuatkan stand khusus tempat pengambilan daging kurban buat warga setempat maupun dari desa lain. Masing-masing warga yang dapat jatah pengambilan daging sudah diberi kupon oleh panitia.
“Daging kurban ini kita salurkan buat sekitar 2.600 orang. Karena ada kupon pengambilan maka prosesnya lancar dan kita upayakan tidak ada antrian panjang,” jelasnya.
Selain pemotongan hewan kurban, dalam acara itu juga dilakukan santunan dan pemberian alat sekolah untuk 150 anak yatim. Kemudian, ada bantuan alat solat bagi 150 orang dan pengobatan gratis yang diikuti 551 orang.
Untuk kegiatan sosial dilakukan oleh panitia bekerjasama dengan Asosiasi Klinik Indonesia Grobogan, Yayasan Santunan Sedekah Jariyah serta dukungan dana dari salah satu warga Grobogan yang saat ini tinggal di Australia.
Editor : Supriyadi