Ditinggal Ziarah ke Makam, 6 Rumah Warga Tungu Grobogan Ludes Terbakar
Dani Agus
Kamis, 23 Agustus 2018 19:03:55
Sekdes Tungu Ahmad Rifai menyatakan, enam bangunan rumah yang terbakar milik tiga warga yang tinggal di RT 13, RW 02. Masing-masing, milik Mat Solikin, Suminah, dan Taslimah.
“Tidak ada korban, enam bangunan rumah itu habis terbakar. Tafsir kerugian material sementara sekitar Rp 300 juta,” katanya.
Dijelaskan, saat kejadian, rumah dalam kondisi kosong karena ditinggal ziarah ke makam. Aktifitas ziarah saat Kamis sore memang sudah jadi tradisi rutin banyak warga.
Saat ditinggal ke makam itulah, kebakaran terjadi. Sebelumnya, warga sempat mendengar ada suara ledakan yang diperkirakan berasal dari tabung gas yang meledak.
Dalam waktu singkat, kebakaran langsung membesar. Hembusan angin kencang membuat upaya pemadaman sulit dilakukan karena mengakibatkan si jago merah makin membesar. Disamping itu, upaya pemadaman juga terkendala terbatasnya sumber air saat kemarau.“Ini kebakaran baru bisa diatasi. Tadi ada bantuan damkar dari Gubug dan Purwodadi ke lokasi,” jelasnya.Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Dugaan sementara, kebakaran dipicu dari api kompor yang lupa dimatikan atau hubungan arus pendek listrik.
Editor : Supriyadi
Murianews, Grobogan - Peristiwa kebakaran yang cukup hebat terjadi di Desa Tungu, Kecamatan Godong, Kamis (23/8/2018). Sebanyak enam bangunan rumah dari kayu dilaporkan ludes terbakar saat kebakaran melanda sekitar pukul 17.00 WIB. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan mencapapai ratusan juta.
Sekdes Tungu Ahmad Rifai menyatakan, enam bangunan rumah yang terbakar milik tiga warga yang tinggal di RT 13, RW 02. Masing-masing, milik Mat Solikin, Suminah, dan Taslimah.
“Tidak ada korban, enam bangunan rumah itu habis terbakar. Tafsir kerugian material sementara sekitar Rp 300 juta,” katanya.
Dijelaskan, saat kejadian, rumah dalam kondisi kosong karena ditinggal ziarah ke makam. Aktifitas ziarah saat Kamis sore memang sudah jadi tradisi rutin banyak warga.
Saat ditinggal ke makam itulah, kebakaran terjadi. Sebelumnya, warga sempat mendengar ada suara ledakan yang diperkirakan berasal dari tabung gas yang meledak.
Dalam waktu singkat, kebakaran langsung membesar. Hembusan angin kencang membuat upaya pemadaman sulit dilakukan karena mengakibatkan si jago merah makin membesar. Disamping itu, upaya pemadaman juga terkendala terbatasnya sumber air saat kemarau.
“Ini kebakaran baru bisa diatasi. Tadi ada bantuan damkar dari Gubug dan Purwodadi ke lokasi,” jelasnya.
Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Dugaan sementara, kebakaran dipicu dari api kompor yang lupa dimatikan atau hubungan arus pendek listrik.
Editor : Supriyadi
