Dispermades: Desa Harus Kembangkan BUMDes
Dani Agus
Rabu, 3 Oktober 2018 17:14:01
“Dan itupun sudah menjadi amanat dari Peraturan Menteri Desa (Permendes) nomor 4 tahun 2015 tentang pembentukan BUMDes,”terangnya, Rabu (3/10/2018).
Muhtar menambahkan, untuk menjadi desa yang mandiri dan sejahtera, pihak desa harus mampu mengembangkan BUMDes itu menjadi lahan perputaran ekonomi warga. Apalagi, sudah ada desa yang saat ini mampu meningkatkan perekonomian warganya melalui BUMDes tersebut.
“Sekarang ini sudah ada sekitar 380an desa yang telah membentuk BUMDes dari 401 desa. Memang dalam aturan tidak diharuskan namun kami berupaya untuk mendorong seluruh desa di Pati untuk membentuknya,”terangnya.
BUMDes tersebut, sekarang ini lebih didominasi untuk usaha simpan pinjam. Namun dia melihat usaha tersebut sekarang ini belum begitu prospektif sehingga diharapkan dapat diarahkan ke sektor usaha riil.“Ada berbagai usaha riil yang sudah dikembangkan seperti jasa trasportasi, wisata, hingga Desa Mart atau toko modern yang dikelola langsung oleh desa,” imbuhnya.Selain itu Pati sekarang ini tengah membuat role model dengan menghimpun BUMDes melalui korporasi. Pihaknya akan mengkerjasamakan dengan mitra BUMDes Nusantara.
Editor: Supriyadi
Murianews, Pati - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Pati Muhtar mengingatkan kepada seluruh pejabat desa agar tidak hanya memperhatikan pembangunan infrastruktur, tetapi juga harus mengembangkan BUMDes. Pasalnya, BUMDes adalah pilar untuk percepatan perekonomian desa.
“Dan itupun sudah menjadi amanat dari Peraturan Menteri Desa (Permendes) nomor 4 tahun 2015 tentang pembentukan BUMDes,”terangnya, Rabu (3/10/2018).
Muhtar menambahkan, untuk menjadi desa yang mandiri dan sejahtera, pihak desa harus mampu mengembangkan BUMDes itu menjadi lahan perputaran ekonomi warga. Apalagi, sudah ada desa yang saat ini mampu meningkatkan perekonomian warganya melalui BUMDes tersebut.
“Sekarang ini sudah ada sekitar 380an desa yang telah membentuk BUMDes dari 401 desa. Memang dalam aturan tidak diharuskan namun kami berupaya untuk mendorong seluruh desa di Pati untuk membentuknya,”terangnya.
BUMDes tersebut, sekarang ini lebih didominasi untuk usaha simpan pinjam. Namun dia melihat usaha tersebut sekarang ini belum begitu prospektif sehingga diharapkan dapat diarahkan ke sektor usaha riil.
“Ada berbagai usaha riil yang sudah dikembangkan seperti jasa trasportasi, wisata, hingga Desa Mart atau toko modern yang dikelola langsung oleh desa,” imbuhnya.
Selain itu Pati sekarang ini tengah membuat role model dengan menghimpun BUMDes melalui korporasi. Pihaknya akan mengkerjasamakan dengan mitra BUMDes Nusantara.
Editor: Supriyadi