Dukung Swasembada Protein Hewani, Bupati Grobogan Minta Populasi Ternak Ditingkatkan
Dani Agus
Jumat, 5 Oktober 2018 17:32:51
Sri meminta agar program pemerintah itu harus didukung bersama. Upaya yang bisa dilakukan adalah meningkatkan produksi dan reproduktivitas ternak. Selain sapi dan kerbau, populasi ternak kecil seperti kambing, domba, kelinci, unggas, sapi perah serta ikan juga perlu ditingkatkan.
“Pemerintah saat ini terus mendorong masyarakat untuk diversifikasi konsumsi protein hewani. Jadi tidak hanya mengkonsumsi daging sapi atau kerbau saja, namun bisa daging ayam, telur, daging kambing/domba dan kelinci, bahkan ikan yang jumlahnya sangat melimpah,” katanya.
Menurut Sri, Grobogan saat ini juga dikenal sebagai daerah penghasil sapi potong terbesar nomor dua di Jawa Tengah. Saat ini, populasi sapi tidak kurang dari 180 ribu ekor.
Upaya peningkatan populasi sapi di Grobogan juga mendapat dukungan dari Kementerian Petanian melalui Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan. Yakni, dengan mengalokasikan kegiatan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB).
Melalui program ini, diharapkan 83 persen sapi betina produktif akan bisa bunting dan melahirkan pedet sapi sehingga bisa makin meningkatkan populasi sapi potong. Sampai dengan bulan Agustus 2018 kegiatan UPSUS SIWAB melalui Inseminasi
Buatan gratis tesebut sudah mencapai target 96.600 akseptor sapi.
Masih dikatakan Sri, untuk lebih memacu pembangunan di bidang peternakan dan perikanan, pada 2018 ini, tidak kurang dari 200 kelompok ternak dan ikan diberikan bantuan hibah untuk kegiatan budidaya ternak, sapi potong, kambing, domba, ayam, itik dan perikanan.“Disamping itu juga ada bantuan berupa alat dan mesin bahkan infrasutrukturnya berupa jalan produksi peternakan dan perikanan. Program bantuan hibah tersebut adalah merupakan kepedulian dari Pemkab Groboga agar para petani, peternak dan pembudidaya ikan menjadi lebih sejahtera,” pungkasnya.Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Grobogan Riyanto menyatakan, ekspo tersebut rencananya digelar selama tiga hari, hingga Minggu lusa.Ekspo tersebut bertujuan untuk memotovasi, mendorong para peternak dan pengusaha peternak untuk senantiasa berinovasi dan berkreatif di bidang peternakan. Selain itu ekspo juga dimanfaatkan sebagai ajang promosi dan silaturohmi para peternak, kelompok peternak, pengusaha maupun stagholder dalam upaya memajukan dan meningkatkan usaha peternakan di kabupaten Grobogan“Dalam ekspo ini, ada 31 stand yang disediakan. Selain dari peserta lokal, stand ekspo juga diisi BPBT Non Ruminansia Provinsi Jateng, BPPT Provinsi Jateng, PT Jasindo Cabang Kudus, BIB Ungaran, dan PT Nutrifeed Klaten,” katanya.
Editor: Supriyadi
Murianews, Grobogan - Pemerintah saat ini tengah melakukan berbagai upaya menuju swasembada protein hewani. Artinya sumber protein hewani yang dikonsumsi masyrakat berasal dari keanekaragaman ternak, tidak semata-mata bersumber dari daging sapi dan kerbau. Hal itu disampaikan Bupati Grobogan Sri Sumarni saat membuka ekspo peternakan dan perikanan, Jumat (5/10/2018).
Sri meminta agar program pemerintah itu harus didukung bersama. Upaya yang bisa dilakukan adalah meningkatkan produksi dan reproduktivitas ternak. Selain sapi dan kerbau, populasi ternak kecil seperti kambing, domba, kelinci, unggas, sapi perah serta ikan juga perlu ditingkatkan.
“Pemerintah saat ini terus mendorong masyarakat untuk diversifikasi konsumsi protein hewani. Jadi tidak hanya mengkonsumsi daging sapi atau kerbau saja, namun bisa daging ayam, telur, daging kambing/domba dan kelinci, bahkan ikan yang jumlahnya sangat melimpah,” katanya.
Menurut Sri, Grobogan saat ini juga dikenal sebagai daerah penghasil sapi potong terbesar nomor dua di Jawa Tengah. Saat ini, populasi sapi tidak kurang dari 180 ribu ekor.
Upaya peningkatan populasi sapi di Grobogan juga mendapat dukungan dari Kementerian Petanian melalui Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan. Yakni, dengan mengalokasikan kegiatan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB).
Melalui program ini, diharapkan 83 persen sapi betina produktif akan bisa bunting dan melahirkan pedet sapi sehingga bisa makin meningkatkan populasi sapi potong. Sampai dengan bulan Agustus 2018 kegiatan UPSUS SIWAB melalui Inseminasi Buatan gratis tesebut sudah mencapai target 96.600 akseptor sapi.
Masih dikatakan Sri, untuk lebih memacu pembangunan di bidang peternakan dan perikanan, pada 2018 ini, tidak kurang dari 200 kelompok ternak dan ikan diberikan bantuan hibah untuk kegiatan budidaya ternak, sapi potong, kambing, domba, ayam, itik dan perikanan.
“Disamping itu juga ada bantuan berupa alat dan mesin bahkan infrasutrukturnya berupa jalan produksi peternakan dan perikanan. Program bantuan hibah tersebut adalah merupakan kepedulian dari Pemkab Groboga agar para petani, peternak dan pembudidaya ikan menjadi lebih sejahtera,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Grobogan Riyanto menyatakan, ekspo tersebut rencananya digelar selama tiga hari, hingga Minggu lusa.
Ekspo tersebut bertujuan untuk memotovasi, mendorong para peternak dan pengusaha peternak untuk senantiasa berinovasi dan berkreatif di bidang peternakan. Selain itu ekspo juga dimanfaatkan sebagai ajang promosi dan silaturohmi para peternak, kelompok peternak, pengusaha maupun stagholder dalam upaya memajukan dan meningkatkan usaha peternakan di kabupaten Grobogan
“Dalam ekspo ini, ada 31 stand yang disediakan. Selain dari peserta lokal, stand ekspo juga diisi BPBT Non Ruminansia Provinsi Jateng, BPPT Provinsi Jateng, PT Jasindo Cabang Kudus, BIB Ungaran, dan PT Nutrifeed Klaten,” katanya.
Editor: Supriyadi