Bantu Tekan Angka Pernikahan Dini di Grobogan BKKBN Kenalkan Program GenRe pada Remaja
Dani Agus
Jumat, 12 Oktober 2018 19:38:10
Hadir dalam acara ini, Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso, Kabid Keluarga Sejahtera dan Perkembangan Keluarga (KSPK) BKKBN Provinsi Jateng Solikul Hadi, perwakilan BPKP Provinsi Jateng Alfiandry, perwakilan TPD Provinsi Jateng Siswanto, Sekretaris DP3AKB Grobogan Suparjo, dan duta GenRe Grobogan.
Menurut Solikul Hadi, salah satu sasaran dari program GenRe adalah menurunkan angka pernikahan usia dini yang masih banyak ditemukan di berbagai daerah. Termasuk juga di Kabupaten Grobogan.
“Melalui GenRe ini, pelajar diberi pemahaman dengan cara yang menyenangkan supaya bisa lebih paham. Bakat pelajar nantinya bisa tersalurkan dalam kegiatan ini dan setiap tahun diadakan pemilihan duta GenRe,” katanya.
Jika remaja Indonesia menjadi generasi berencana atau GenRe maka akan mampu menjadi remaja yang tangguh dan siap menghadapi masa depan dengan terencana.
“Program GenRe di antaranya adalah kesehatan reproduksi remaja, life skill, penyiapan kehidupan berkeluarga, serta kependudukan dan pembangunan keluarga,” katanya.
Untuk menjalankan niat mulia tersebut butuh strategi yang tepat, berkesinambungan serta melibatkan banyak pihak. Baik dari institusi pendidikan dan pemerintah daerah sebagai pendukung dan pemegang kebijakan di suatu daerah.Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso menyatakan, remaja merupakan aset negara yang paling penting. Oleh sebab itu sosialisasi GenRe ini perlu karena bisa meningkatkan pemahaman dan perilaku positif para remaja.”Kalian semua adalah calon pemimpin bangsa beberapa tahun ke depan. Jika ada masalah, cara utama dalam menghadapinya dengan menyibukkan diri. Pelajar harus aktif sehingga tidak sempat untuk memikirkan hal lain,” tegasnya.Ia mengungkapkan, sedikitnya ada tiga poin yang harus dijauhi para remaja. Yakni bebas dari resiko pernikahan dini, seks bebas dan narkoba.
Editor : Supriyadi
Murianews, Grobogan - Ratusan pelajar dan mahasiswa di Grobogan mendapat pengenalan program Generasi Berencana (GenRe) dari Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di aula SKB Danyang, Jumat (12/10/2018). GenRe adalah program yang memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja.
Hadir dalam acara ini, Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso, Kabid Keluarga Sejahtera dan Perkembangan Keluarga (KSPK) BKKBN Provinsi Jateng Solikul Hadi, perwakilan BPKP Provinsi Jateng Alfiandry, perwakilan TPD Provinsi Jateng Siswanto, Sekretaris DP3AKB Grobogan Suparjo, dan duta GenRe Grobogan.
Menurut Solikul Hadi, salah satu sasaran dari program GenRe adalah menurunkan angka pernikahan usia dini yang masih banyak ditemukan di berbagai daerah. Termasuk juga di Kabupaten Grobogan.
“Melalui GenRe ini, pelajar diberi pemahaman dengan cara yang menyenangkan supaya bisa lebih paham. Bakat pelajar nantinya bisa tersalurkan dalam kegiatan ini dan setiap tahun diadakan pemilihan duta GenRe,” katanya.
Jika remaja Indonesia menjadi generasi berencana atau GenRe maka akan mampu menjadi remaja yang tangguh dan siap menghadapi masa depan dengan terencana.
“Program GenRe di antaranya adalah kesehatan reproduksi remaja, life skill, penyiapan kehidupan berkeluarga, serta kependudukan dan pembangunan keluarga,” katanya.
Untuk menjalankan niat mulia tersebut butuh strategi yang tepat, berkesinambungan serta melibatkan banyak pihak. Baik dari institusi pendidikan dan pemerintah daerah sebagai pendukung dan pemegang kebijakan di suatu daerah.
Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso menyatakan, remaja merupakan aset negara yang paling penting. Oleh sebab itu sosialisasi GenRe ini perlu karena bisa meningkatkan pemahaman dan perilaku positif para remaja.
”Kalian semua adalah calon pemimpin bangsa beberapa tahun ke depan. Jika ada masalah, cara utama dalam menghadapinya dengan menyibukkan diri. Pelajar harus aktif sehingga tidak sempat untuk memikirkan hal lain,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, sedikitnya ada tiga poin yang harus dijauhi para remaja. Yakni bebas dari resiko pernikahan dini, seks bebas dan narkoba.
Editor : Supriyadi