Sempat Diragukan, Festival Jerami di Banjarejo Grobogan Sudah Dikunjungi 30 Ribu Orang
Dani Agus
Sabtu, 27 Oktober 2018 15:48:48
“Pengunjung yang datang melihat festival jerami memang diluar prediksi. Tentu saja kami merasa senang karena acara ini mendapat apresiasi dari banyak pihak. Awalnya, sempat ada yang meragukan kalau acara ini bisa mengundang banyak orang. Namun pada kenyataannya malah membludak pengunjungnya,” kata Kades Banjarejo Ahmad Taufik, Sabtu (27/10/2018).
Menurut Taufik, selama 10 hari terakhir, jumlah pengunjung yang datang bervariasi. Paling sedikit, ada 1.600 orang dan paling banyak ada 10 ribu orang pada hari Minggu (21/10/2018) lalu.
Pengunjung yang datang terdiri dari beberapa kalangan. Pada pagi hingga siang, pengunjung didominasi anak sekolah. Sedangkan sore hingga malam adalah masyarakat dari berbagai daerah.
Selain warga Grobogan, pengunjung festival juga datang dari kabupaten sekitar. Paling banyak dari Blora yang wilayahnya memang dekat karena berbatasan dengan Desa Banjarejo. Kemudian, ada pula pengunjung dari Sragen, Kudus, Pati, Rembang, Demak, Salatiga hingga Pacitan.
[caption id="attachment_151006" align="alignnone" width="715"]

Para pengunjung memadati penyelenggaraan festival jerami yang diselenggarakan Pemerintah Desa Banjarejo. (MuriaNewsCom/Dani Agus)[/caption]
“Kemarin sempat ada juga rombongan pengunjung yang mengaku dari Kalimantan Timur. Mereka ini kebetulan sedang punya acara di Grobogan dan menyempatkan mampir lihat festival jerami,” katanya.
Taufik menambahkan, sukses penyelenggaraan festival jerami berkat dukungan dari banyak pihak. Mulai dari bupati, FKPD, dinas terkait, Muspika, para pegiat wisata hingga awak media.“Penyelenggaraan festival jerami bisa berhasil karena andil dari banyak pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Saya atas nama warga Banjarejo mengucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatian yang diberikan selama ini,” cetus Taufik.Menurut Taufik, acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati ulang tahun Desa Wisata Banjarejo yang kedua. Pada peringatan ulang tahun pertama, pihaknya menyelenggarakan acara ngaji bareng Cak Nun.Dalam festival ini, ada 59 hasil karya replika dari bahan jerami tersebut. Rinciannya, 24 replika berbentuk aneka hewan dan 35 replika lainnya berbentuk orang-orangan sawah, rumah, sepeda, gubug, dan perahu.“Peserta festival tidak hanya dari warta tujuh dusun di Banjarejo saja. Tapi ada dari desa-desa sekitar serta satu peserta datang dari Salatiga. Kemudian, ada satu instansi yang ikut, yakni dari Dinas Pendidikan Grobogan,” imbuhnya.
Editor: Supriyadi
Murianews, Grobogan - Penyelenggaraan festival jerami yang diselenggarakan Pemerintah Desa Banjarejo boleh dibilang sukses besar. Indikasinya, hingga penyelenggaraan hari kesepuluh sudah ada 30 ribu orang yang datang ke lokasi festival di lapangan Desa Banjarejo. Festival jerami itu sendiri akan dilangsungkan hingga Minggu besok.
“Pengunjung yang datang melihat festival jerami memang diluar prediksi. Tentu saja kami merasa senang karena acara ini mendapat apresiasi dari banyak pihak. Awalnya, sempat ada yang meragukan kalau acara ini bisa mengundang banyak orang. Namun pada kenyataannya malah membludak pengunjungnya,” kata Kades Banjarejo Ahmad Taufik, Sabtu (27/10/2018).
Menurut Taufik, selama 10 hari terakhir, jumlah pengunjung yang datang bervariasi. Paling sedikit, ada 1.600 orang dan paling banyak ada 10 ribu orang pada hari Minggu (21/10/2018) lalu.
Pengunjung yang datang terdiri dari beberapa kalangan. Pada pagi hingga siang, pengunjung didominasi anak sekolah. Sedangkan sore hingga malam adalah masyarakat dari berbagai daerah.
Selain warga Grobogan, pengunjung festival juga datang dari kabupaten sekitar. Paling banyak dari Blora yang wilayahnya memang dekat karena berbatasan dengan Desa Banjarejo. Kemudian, ada pula pengunjung dari Sragen, Kudus, Pati, Rembang, Demak, Salatiga hingga Pacitan.
[caption id="attachment_151006" align="alignnone" width="715"]

Para pengunjung memadati penyelenggaraan festival jerami yang diselenggarakan Pemerintah Desa Banjarejo. (MuriaNewsCom/Dani Agus)[/caption]
“Kemarin sempat ada juga rombongan pengunjung yang mengaku dari Kalimantan Timur. Mereka ini kebetulan sedang punya acara di Grobogan dan menyempatkan mampir lihat festival jerami,” katanya.
Taufik menambahkan, sukses penyelenggaraan festival jerami berkat dukungan dari banyak pihak. Mulai dari bupati, FKPD, dinas terkait, Muspika, para pegiat wisata hingga awak media.
“Penyelenggaraan festival jerami bisa berhasil karena andil dari banyak pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Saya atas nama warga Banjarejo mengucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatian yang diberikan selama ini,” cetus Taufik.
Menurut Taufik, acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati ulang tahun Desa Wisata Banjarejo yang kedua. Pada peringatan ulang tahun pertama, pihaknya menyelenggarakan acara ngaji bareng Cak Nun.
Dalam festival ini, ada 59 hasil karya replika dari bahan jerami tersebut. Rinciannya, 24 replika berbentuk aneka hewan dan 35 replika lainnya berbentuk orang-orangan sawah, rumah, sepeda, gubug, dan perahu.
“Peserta festival tidak hanya dari warta tujuh dusun di Banjarejo saja. Tapi ada dari desa-desa sekitar serta satu peserta datang dari Salatiga. Kemudian, ada satu instansi yang ikut, yakni dari Dinas Pendidikan Grobogan,” imbuhnya.
Editor: Supriyadi