Jumat, 21 November 2025


“Tanaman padi ini ditanam dengan System of Rice Intensification (SRI) Organik. tanaman padi organik varietas Sintanur pertama kalinya ditanam petani dari hasil pelatihan dan pendampingan Pertamina serta Dinas Pertanian,” ungkap Kelompok Tani Bina Alam Sri Desa Bajo Surat.

Menurutnya, perawatan padi dilakukan dengan pemakaian pupuk organik yang dibuat sendiri oleh petani. Untuk bahan pembuatan pupuk organik didapat dari alam sekitar.

Meski pakai pupuk organik buatan sendiri, namun hasil panen justru meningkat. Biasanya, hasil panen padi berkisar 7 ton perhektar, ketika masih memakai pupuk kimia. Setelah ganti pakai pupuk organik, hasil panen naik jadi 8-9 ton per hektar.

“Kami sudah tidak pakai pupuk Urea lagi. Hasilnya lebih banyak. Selain itu, biayanya lebih murah karena pupuknya kita bikin sendiri. Kami mengucapkan terima kasih pada Pertamina dan Dinas Pertanian yang terus memberikan pendampingan dan pelatihan dalam penanaman padi ini,” imbuh Surat.

General Manager PT Pertamina Asset 4 Cepu Agus Amperianto menyatakan, selain budidaya padi SRI Organik, program CSR Pertamina untuk para petani Desa Bajo juga ada pelatihan penanaman sayuran organik dan tanaman obat keluarga (Toga) sebagai alternatif pengobatan tradisional yang menyehatkan. Pendampingan pada petani dimulai sejak bulan Juli 2018.
Saat itu ada 47 petani yang ikut pelatihan selama empat hari agar bisa menerapkan konsep pertanian organik. Hasilnya mereka sekarang bisa memanen padi organik perdana di persawahan yang sebelumnya digarap dengan pupuk kimia.“Kami berharap dengan adanya CSR ini dapat meningkatkan perekonomian para petani di Desa Bajo. Bisa meningkatkan pendapatan, dan memperkecil biaya produksi. Konsep pertanian organik ini kedepan bisa direplikasi ke petani lainnya,” jelas Agus.Sementara itu, Bupati Djoko Nugroho merasa senang dan bangga terhadap hasil pertanian yang ada di Desa Bajo ini. Selain berterimakasih kepada Pertamina, Bupati juga ingin agar konsep pertanian SRI Organik ini bisa ditularkan pada petani lainnya agar Blora bisa lebih swasembada beras dan ramah lingkungan.“Kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, sampaikan kepada kelompok tani se Kabupaten Blora agar belajar ke Bajo. Saya ingin Bajo bisa menjadi rujukan untuk belajar pertanian organik,” cetusnya.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler