Diterjang Banjir Bandang, 4 Rumah Warga Geyer Grobogan Terancam Longsor
Dani Agus
Jumat, 5 April 2019 13:58:01
Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengungkapkan, dari empat rumah itu, dua di antaranya sudah longsor di bagian dapur dan kamar mandi. Semua rumah yang rawan longsor lokasinya berada pada tikungan sungai.
“Dua rumah yang sudah longsor bagian belakang itu milik Ibu Asih dan Ibu Asri. Kemudian, dua rumah lainnya masih aman tetapi juga cukup rentan kena longsor ketika muncul banjir bandang lagi,” jelasnya.
Menurut Endang, banjir bandang di lokasi tersebut sudah jadi langganan ketika hujan deras mengguyur dalam waktu lama. Pendangkalan sungai disitu dinilai menjadi salah satu penyebab debit air meluap ke perkampungan.
“Sudah sering ada banjir bandang dikawasan itu. Biasanya, hanya berlangsung satu atau dua jam. Setelah hujan reda, airnya surut,” katanya.
Terkait longsoran itu, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke lokasi sekaligus pendataan warga yang terdampak bencana. Untuk mencegah kerusakan lebih parah, rencananya akan diupayakan penanganan darurat.“Ini sedang kita koordinasikan untuk penanganan daruratnya. Daerah tikungan sungai memang rawan longsor saat debit air penuh,” imbuhnya. Reporter: Dani AgusEditor: Supriyadi
MURIANEWS.com, Grobogan - Sedikitnya ada empat rumah warga di Dusun Wonorejo, Desa/Kecamatan Geyer terancam longsor akibat terjangan banjir bandang pada Jumat (5/4/2019) dini hari. Rumah yang longsor tersebut berada di wilayah RT 02, RW 10.
Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengungkapkan, dari empat rumah itu, dua di antaranya sudah longsor di bagian dapur dan kamar mandi. Semua rumah yang rawan longsor lokasinya berada pada tikungan sungai.
“Dua rumah yang sudah longsor bagian belakang itu milik Ibu Asih dan Ibu Asri. Kemudian, dua rumah lainnya masih aman tetapi juga cukup rentan kena longsor ketika muncul banjir bandang lagi,” jelasnya.
Menurut Endang, banjir bandang di lokasi tersebut sudah jadi langganan ketika hujan deras mengguyur dalam waktu lama. Pendangkalan sungai disitu dinilai menjadi salah satu penyebab debit air meluap ke perkampungan.
“Sudah sering ada banjir bandang dikawasan itu. Biasanya, hanya berlangsung satu atau dua jam. Setelah hujan reda, airnya surut,” katanya.
Terkait longsoran itu, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke lokasi sekaligus pendataan warga yang terdampak bencana. Untuk mencegah kerusakan lebih parah, rencananya akan diupayakan penanganan darurat.
“Ini sedang kita koordinasikan untuk penanganan daruratnya. Daerah tikungan sungai memang rawan longsor saat debit air penuh,” imbuhnya.
Reporter: Dani Agus
Editor: Supriyadi
