Kamis, 20 November 2025


Kepala Disnakkan Grobogan Riyanto menegaskan, sejauh ini, wilayah Grobogan masih aman dari antraks karena belum pernah ditemukan kasusnya. Meski demikian, adanya hewan terjangkit antraks di daerah lain perlu mendapat perhatian dan disikapi dengan serius karena penyakit ini termasuk berbahaya.

Menurutnya, saat ini pihaknya telah meningkatkan kewaspadaan terhadap lalu lintas perdagangan ternak di pasar hewan. Kemudian, pengawasan pada rumah pemotongan hewan dan tempat-tempat penjualan daging juga ditingkatkan guna mencegah masuknya penyakit antraks di wilayahnya.

Disamping itu, beberapa upaya pencegahan lainnya juga terus dilakukan. Seperti, penyuluhan, pemeriksaan serta pemberian vitamin dan obat cacing bagi ternak rakyat.

Riyanto menyatakan, berdasarkan pantaun yang dilakukan sejauh ini, belum ditemukan adanya serangan penyakit yang disebabkan oleh bekteri Bacillus Antraxis itu. ”Sejak penyakit antraks mencuat lagi, kami langsung menerjunkan tim pemantau. Setiap hari tim ini melaporkan hasil pantauannya di lapangan,” ujarnya.

Selain menerjunkan tim pemantau, Riyanto juga meminta partisipasi aktif dari masyarakat jika menemukan adanya hewan-hewan yang dicurigai mengidap penyakit antraks berada di wilayah Grobogan. Ia menjelaskan, ciri-ciri hewan yang terjangkit penyakit Antraks antara lain, hewan tersebut mengalami panas tinggi, keluar ingus dan tiba-tiba mati.“Pesan saya pada masyarakat, kalau ada hewan ternaknya yang terlihat sakit agar segera menghubungi petugas kami,” imbuhnya. Reporter: Dani AgusEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler