Kamis, 20 November 2025


Rombongan Pansus pemilihan Wagub DKI diterima Wakil Ketua DRPD Grobogan HM Nurwibowo didampingi empat anggota. Yakni, Sukanto, HM Misbah, Setiawan Djoko Purwanto, dan Sumarli.Tampak pula, Kabag Tata Pemerintahan Setda Grobogan Mokamad.

Dalam kesempatan itu, HM Nurwibowo yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Grobogan menyatakan, soal pengisian jabatan wabup tersebut, pihaknya sudah mengambil sikap tegas. Pihaknya memutuskan untuk menghentikan proses pembahasan pengisian jabatan wabup dan membiarkannya kosong. Sikap itu dilakukan karena dalam beberapa kali pembahasan tidak ada titik temu diantara partai koalisi.

“Untuk pembahasan jabatan wabup ini kita tentukan hingga akhir tahun 2018 sudah harus selesai karena masa jabatannya tinggal dua tahun. Tetapi kenyataannya tidak ada titik temu dalam beberapa kali pembahasan. Oleh sebab itu, kita putuskan untuk menghentikan pembahasan masalah pengisian wabup dan biarkan saja kosong sampai selesai. Meski begitu pemerintahan berjalan dan terbilang sukses,” tegasnya.

Sebelumnya, ada tiga kandidat yang muncul dalam pengisian wabup. Dimana, PKB, Partai Hanura, dan PAN, masing-masing mengajukan satu nama untuk mengisi posisi tersebut.

“Dalam pengajuan calon wakil bupati, partai koalisi harus menyerahkan maksimal dua nama pada DPRD untuk kemudian diputuskan dalam rapat paripurna. Karena terjadi kebuntuan dalam beberapa pertemuan terakhir, akhirnya keputusan siapa nama yang diajukan menjadi calon wakil bupati belum bisa dilakukan,” sambungnya.

[caption id="attachment_167174" align="aligncenter" width="720"] Anggota DPRD DKI Jakarta yang tergabung dalam Panitia Khusus (Pansus) pemilihan Wakil Gubernur melangsungkan kunjungan kerja ke DPRD Grobogan, Jumat (28/6/2019). (MURIANEWS.com/Dani Agus)[/caption]

Seperti diketahui, dalam Pilkada lalu, pasangan Sri Sumarni dan Edy Maryono yang keluar sebagai pemenang sudah ditetapkan KPU sebagai Bupati dan Wakil Bupati Grobogan terpilih masa jabatan 2016-2021. Namun, pada akhirnya, hanya Sri Sumarni yang dilantik pada 21 Maret 2016 sebagai Bupati Grobogan. Sebab, Edy Maryono selaku wakil bupati terpilih telah meninggal dunia pada 11 Maret atau 10 hari sebelum pelantikan.

“Jadi, antara DKI dan Grobogan ini kasusnya agak berbeda. Kalau di sini, wakilnya sudah meninggal dunia sebelum dilantik. Kalau di DKI wakilnya Pak Sandiaga Uno sudah dilantik tetapi kemudian mengundurkan diri karena mencalonkan diri jadi calon wakil presiden,” cetusnya.
“Jadi, antara DKI dan Grobogan ini kasusnya agak berbeda. Kalau di sini, wakilnya sudah meninggal dunia sebelum dilantik. Kalau di DKI wakilnya Pak Sandiaga Uno sudah dilantik tetapi kemudian mengundurkan diri karena mencalonkan diri jadi calon wakil presiden,” cetusnya.Anggota DPRD Grobogan HM Misbah menambahkan, sejauh ini, DPRD Grobogan belum membentuk pansus terkait pengisian jabatan wabup. Sebab, dari pihak partai koalisi belum mengajukan dua nama kandidat untuk diproses dalam pemilihan wabup ke DPRD.Sementara itu, Ketua Pansus Pemilihan Wagub DKI Mohamad Sangaji menyatakan, sebelumnya ke Grobogan, pihaknya sudah melakukan serangkaian studi banding di beberapa daerah. Antara lain, di Kepulauan Riau, Riau, dan Jambi yang sudah berhasil melakukan pengisian wakil kepala daerahnya.“Kemudian, kita dengar jika di Grobogan mengalami kendala dalam pengisian wakil kepala daerahnya yang sudah kosong cukup lama. Nah, hal ini kita nilai cukup menarik. Sehingga kita putuskan studi banding kesini untuk mencari tahu apa saja kendala yang terjadi dalam proses pengisian wakil bupati itu,” katanya.Menurutnya, untuk kandidat cawagub DKI sudah ada usulan dua nama. Meski demikian, pihaknya perlu melakukan serangkaian studi banding ke sejumlah daerah guna penyempurnaan pembuatan tata tertib (tatib) dalam pemilihan nanti, melalui rapat paripurna.“Pansus sudah memiliki draf tatib untuk dijadikan acuan dalam pemilihan nanti. Namun, kita perlu penyempurnaan guna memperlancar proses pemilihan wagub,” imbuhnya. Reporter: Dani AgusEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler