Jumat, 21 November 2025


“Dari Januari sampai akhir Juni, totalnya ada 52 kali kebakaran. Adapun tafsir nilai kerugian material keseluruhan mencapai Rp 2,8 miliar,” ungkap Kabid Damkar Grobogan Ignatius Gogot Cahyanto, Rabu (3/7/2019).

Dijelaskan, kebakaran paling banyak terjadi pada bulan Juni, yakni ada 22 kejadian. Kemudian, Mei (9), Januari (8), April (7), Februari (5), dan Maret hanya ada 1 kejadian.

Lebih lanjut Gogot menerangkan, berdasarkan penyebabnya, kebakaran yang terjadi dipicu beberapa faktor. Paling banyak disebabkan korsleting listrik (20 kali), bediang (8), obat nyamuk (5), kompor gas (4), tungku pawon (3), pembakaran sampah (2), petasan dan puntung rokok masing-masing 1 kali. Sedangkan 8 kasus kebakaran lainnya belum teridentifikasi penyebabnya secara spesifik.

Terkait kondisi itu, ia meminta warga untuk bersikap waspada terhadap datangnya bencana kebakaran. Sebab, berdasarkan pengalaman tahun-tahun lalu, setiap musim kemarau tiba maka peristiwa kebakaran mulai sering terjadi.
Terkait kondisi itu, ia meminta warga untuk bersikap waspada terhadap datangnya bencana kebakaran. Sebab, berdasarkan pengalaman tahun-tahun lalu, setiap musim kemarau tiba maka peristiwa kebakaran mulai sering terjadi.Gogot mengingatkan warga yang sebelumnya sempat menyalakan api di dapur atau perapian agar memeriksa ulang kondisi di sekitarnya sebelum ditinggal pergi. Hal ini perlu dilakukan karena kebakaran yang terjadi selama ini sebagian besar disebabkan keteledoran manusia. Reporter: Dani AgusEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler