Kamis, 20 November 2025


Antusias warga untuk melihat pentas barangkali cukup beralasan. Soalnya, pentas tersebut menghadirkan ledek atau waranggana dari tiga generasi, mulai era 80 an hingga sekarang. Yakni, Lasmi, Suliyem, Kristini,  Suwarti,  Suliyem, Semi, Selfi,  Sulis, dan Ririn.

Tampilnya waranggana yang sempat jadi legenda masa lalu itu seolah menjadi sebuah nostalgia bagi sebagian penonton. Sebagian diantaranya merasa terkenang momen mengesankan saat menonton pentas seni tayub ketika masih muda.

[caption id="attachment_174831" align="aligncenter" width="1024"] Gelar seni tayub tiga generasi dalam rangkaian peringatan HUT ke-74 TNI yang dilangsungkan di Alun-alun Purwodadi berlangsung semarak. (MURIANEWS.com/Dani Agus)[/caption]

“Dulu saya sering nonton saat Lasmi pentas, sekitar tahun 1980. Kadang-kadang, saya juga ikut nayub (menari). Setelah puluhan tahun, baru kali ini lihat penampilannya lagi,” kata Harjono (65), salah satu penonton gelar tayub tiga generasi itu.

Sementara itu, Kasdim 0717 Purwodadi Mayor Inf Nehemia Urim Perdana menyatakan, pihaknya sengaja menggelar pentas tersebut sebagai salah satu upaya melestarikan seni tayub yang merupakan kesenian khas dari Grobogan.“Pentas seni tayub tiga generasi ini kita selenggarakan sebagai upaya melestarikan kearifan lokal yang ada di Grobogan. Dalam kegiatan ini, kita didukung dari Disporabudpar Grobogan,” katanya. Reporter: Dani AgusEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler