Jumat, 21 November 2025


Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana Banguningsih Pramesti, bersama Kepala Dinas Perhubungan Jateng Satriyo Hidayat, dan Bupati Blora Djoko Nugroho. Acara penandatanganan MoU ini disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Bupati Djoko Nugroho menegaskan, penandatangan MoU itu merupakan kabar baik yang harus disambut dengan positif. "Terimakasih kepada Pak Menteri Perhubungan yang telah memberikan perhatian besar untuk Bandara Ngloram. Bandara ini nantinya akan saya namakan Bandara Aryo Penangsang. Nama ini merupakan Raja Kerajaan Jipang yang dulu berada di wilayah Kecamatan Cepu, Blora,” kata Djoko.

Menurutnya, secara geografis, wilayah Blora tidak terletak di jalur utama pantura maupun jalur selatan dan juga jauh dari pusat pemerintahan. Kondisi ini menyebabkan Blora tidak diminati oleh investor.

[caption id="attachment_175045" align="aligncenter" width="1280"] Bupati Blora Djoko Nugroho melangsungkan penandatanganan nota kesepakatan bersama tentang pembangunan dan pengembangan Bandar Udara (Bandara) Ngloram. (MURIANEWS.com/Dani Agus)[/caption]

"Jakarta ke Semarang dan Solo satu jam, Jakarta ke Surabaya satu setengah jam begitu ditempuh naik pesawat. Giliran menuju Blora, dari ketiga kota besar itu harus menempuh perjalanan darat lebih dari 3 jam. Dengan adanya Bandara Ngloram ini semoga akses ke Blora semakin mudah dan membuka pintu investasi selebar lebarnya. Kita akan dukung penuh,” lanjutnya.
"Jakarta ke Semarang dan Solo satu jam, Jakarta ke Surabaya satu setengah jam begitu ditempuh naik pesawat. Giliran menuju Blora, dari ketiga kota besar itu harus menempuh perjalanan darat lebih dari 3 jam. Dengan adanya Bandara Ngloram ini semoga akses ke Blora semakin mudah dan membuka pintu investasi selebar lebarnya. Kita akan dukung penuh,” lanjutnya.Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun dari Satker Bandara Ngloram Yoga Komala, hingga saat ini proses pembangunan dan pengembangan Bandara Ngloram di Kecamatan Cepu, masih terus berjalan. Ditargetnya, pada akhir tahun 2019 ini, bandara Ngloram sudah bisa didarati pesawat charter jenis ATR 42 atau ATR 72.Sedangkan untuk tahun 2020 rencananya akan dilanjutkan dengan perpanjangan landasan pacu dari 1.200 meter menjadi 1.600 meter, turning area, marking, rekonstruksi apron, pembuatan jalan masuk bandara. Kemudian, ada pembangunan gedung terminal penumpang, tempat parkir, gedung kantor dan sejumlah pengadaan kendaraan operasional. Sehingga pada akhir 2020 siap didarati pesawat komersial. Reporter: Dani AgusEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler