Rabu, 19 November 2025


Acara RTD yang dilangsungkan di ruang rapat wakil bupati tersebut dihadiri Kabid Operasional dan Pemeliharaan BBWS Pemali Juana Dina Noviadriana, Kepala DPUPR Grobogan Een Endarto, Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih, dan perwakilan dari instansi terkait lainnya serta kepala desa di sekitar lokasi bendungan.

Kabid Operasional dan Pemeliharaan BBWS Pemali Juana Dina Noviadriana mengungkapkan, kegiatan itu dilakukan sebagai upaya untuk mempersiapkan kesiagaan tanggap darurat bagi pengelola bendungan agar selalu siap menghadapi kondisi terburuk dari bendungan yang dikelolanya. Dengan demikian, diharapkan akan dapat menekan angka korban jiwa bila terjadi kerusakan bendungan.

“Paparan RTD ini merupakan langkah antisipasi dan tindakan pencegahan untuk meminimalkan resiko korban jiwa dan kerugian material seandainya memang terjadi bencana,” katanya.

Dijelaskan, sosialisasi RTD wajib dilakukan setiap 5 tahun sekali. Tujuannya untuk memberikan pemahaman pada berbagai pihak mengenai upaya yang harus dilakukan jika bendungan runtuh. RTD dilakukan untuk memberikan panduan dalam memutuskan suatu tindakan jika terjadi situasi darurat akibat banjir yang disebabkan jebolnya bendungan. Adanya panduan ini diharapkan bisa meminimalkan jatuhnya korban jiwa jika bencana itu terjadi.
Dijelaskan, sosialisasi RTD wajib dilakukan setiap 5 tahun sekali. Tujuannya untuk memberikan pemahaman pada berbagai pihak mengenai upaya yang harus dilakukan jika bendungan runtuh. RTD dilakukan untuk memberikan panduan dalam memutuskan suatu tindakan jika terjadi situasi darurat akibat banjir yang disebabkan jebolnya bendungan. Adanya panduan ini diharapkan bisa meminimalkan jatuhnya korban jiwa jika bencana itu terjadi.“Kondisi bendungan Simo dan Sanggeh saat ini masih aman. Setiap waktu ada pemeriksaan rutin terkait kondisi bendungan yang dilihat dari beberapa aspek,” ungkapnya. Reporter: Dani AgusEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler