Rabu, 19 November 2025


Selain kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT juga menempati posisi kedua, yakni dengan jumlah kasus 20 perkara. Sisanya 11 kasus kekerasan fisik, empat kasus penelantaran, dan satu kasus kekerasan psikis.

Untuk menekan angka tersebut, Pemkab Grobogan terus melakukan berbagai upaya. Salah satunya mendeklarasikan Forum Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa), Senin (23/12/2019). Deklarasi Forum Puspa dilangsungkan usai upacara Hari Ibu ke-91 dan Hari Bela Negara ke-71 yang dilangsungkan di halaman Setda Grobogan.

[caption id="attachment_179206" align="alignnone" width="1280"] Bupati Grobogan Sri Sumarni membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan terhadap upaya menurunkan kasus kekerasan pada perempuan dan anak. (MURIANEWS.com/Dani Agus)[/caption]

Ketua Forum Puspa Wahyu Murwani Sumarsono mengatakan, Forum Puspa ini akan menjadi wadah masyarakat yang peduli perempuan dan anak. Lewat wadah ini pihaknya ingin mengakhiri persoalan-persoalan yang dihadapi perempuan dan anak. Seperti kekerasan, perdagangan manusia, dan kesenjangan ekonomi

“Persoalan perempuan dan anak ini seperti fenomena gunung es di dalam lautan. Kasus yang dilaporkan lebih sedikit dari pada kasus yang tidak dilaporkan. Untuk itulah, kami mengarapkan dukungan dari banyak pihak dalam mengatasi persoalan ini,” katanya.
“Persoalan perempuan dan anak ini seperti fenomena gunung es di dalam lautan. Kasus yang dilaporkan lebih sedikit dari pada kasus yang tidak dilaporkan. Untuk itulah, kami mengarapkan dukungan dari banyak pihak dalam mengatasi persoalan ini,” katanya.Sementara itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan, sejauh ini masih ada sejumlah persoalan yang butuh perhatian bersama. Antara lain, masih tingginya angka kematian ibu dan bayi serta stunting. Sebagai seorang ibu, perempuan memiliki peran penting menurunkan kasus itu.“Pemerintah akan terus berupaya agar kasus-kasus itu bisa turun, termasuk kekerasan pada perempuan dan anak. Dalam hal ini, peran laki-laki juga sangat dibutuhkan dalam mengkampanyekan atau membentuk gerakan yang mendukung pencegahan kekerasan dan pencapaian kesetaraan gender,” katanya. Reporter: Dani AgusEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar