Rabu, 19 November 2025


“Uang ini hasil nyelengi (nabung) selama 10 tahun. Hari ini, uangnya saya gunakan untuk daftar haji,” kata pemuda bernama Ahmad Syukron Ali yang baru berusia 22 tahun itu.

Warga Dusun Nglejok, Desa Pelem, Kecamatan Gabus itu mangaku sudah mulai nyelengi uang untuk berhaji sejak duduk di bangku MTs. Setelah tamat MTs, ia kemudian menuntut ilmu ke Pondok Pesantren Alhamdulillah di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang hingga saat ini.

Selama nyantri di ponpes, kebiasaan nyelengi uang koin atau logam ke dalam botol plastik air mineral ukuran 1,5 liter tetap berlanjut. Adapun uang logam yang disimpan di dalam botol itu isinya seragam, yakni pecahan Rp 1.000.

Uang yang ditabung Ali adalah sisa uang saku yang dikirim orang tuanya. Sebagian lagi merupakan hasil yang didapat dari jualan pulsa.

Nyelengi-nya tidak tiap hari. Kalau ada uang sisa, langsung saya masukkan dalam botol,” kata anak pertama dari dua bersaudara putra pasangan Asrukin (49) dan Sriyatun (42) itu.

Sepekan lalu, Ali pulang kampung karena sedang libur. Kemudian, pada hari ini, ia mengajak orang tua dan adiknya Muhammad Ainur Rofiq (13) untuk menemaninya mendaftar haji di kantor Kemenag Grobogan. Mereka berangkat pagi-pagi dan sudah tiba di kantor Kemenag sekitar pukul 07.30 WIB.

[caption id="attachment_179428" align="alignnone" width="1280"] Ahmad Syukron Ali, warga Dusun Nglejok, Desa Pelem, Kecamatan Gabus mendaftar haji di kantor PTSP Kemenag Grobogan menggunakan uang koin, Kamis (26/12/2019). (MURIANEWS.com/Dani Agus)[/caption]

Sebelum pulang kampung, pria kelahiran 7 Maret 1997 itu sudah sempat menukarkan sebagian besar uang koin hasil celengannya menjadi uang kertas pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Totalnya, ada Rp 19,5 juta.

Kemudian, masih ada enam botol plastik berisi uang koin yang dibawa pulang dan selanjutnya dipakai untuk mendaftar haji tersebut. Adanya uang koin sebanyak enam botol ini sempat mengejutkan petugas pendaftaran. Sebab, sebelumnya belum pernah ada pendaftar haji yang menggunakan uang koin dalam jumlah banyak seperti itu.Petugas pendaftaran butuh waktu cukup lama untuk menghitung uang koin ini. Setelahdihitung hampir empat jam, uang koin itu jumlahnya sebanyak Rp 6 juta. Tiap botol isinya ada sekitar Rp 1 juta. Dengan demikian, uang yang dibawa Ali jumlah keseluruhannya ada Rp 25,5 juta dan sudah mencukupi untuk biaya setoran awal pendaftaran haji.“Alhamdulillah, anak saya bisa daftar haji hasil dari nabung dalam waktu cukup lama. Terus terang, saya sempat kaget saat ia tadi bilang minta diantar kesini buat daftar haji. Terlebih, ia bilangnya sudah punya uang buat daftaran,” kata Asrukin yang pada bulan September lalu baru saja mendaftar haji dengan istrinya itu.Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Grobogan Hidayat Maskur mengapresiasi apa yang dilakukan Ali tersebut. Dia berharap, apa yang dilakukan Ali itu bisa menjadi inspirasi bagi warga lainnya. Terutama, pada generasi muda.‘’Pelajaran yang bisa diambil adalah, dengan semangat yang kuat maka sebuah cita-cita dapat terwujud. Tidak ada yang mustahil jika didasari keinginan dan disertai doa,” katanya. Reporter: Dani AgusEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler