Tim ESDM Jateng Cek Lokasi Pengeboran Sumur di Tanjungrejo Grobogan, Ini Hasilnya
Dani Agus
Sabtu, 4 Januari 2020 17:35:36
Camat Wirosari Kurnia Saniadi mengatakan, lokasi pengeboran sumur sudah ditutup warga dengan koral dan campuran semen pada Jumat (3/1/2019) sekitar pukul 22.00 WIB. Penutupan dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seiring munculnya kandungan gas dalam aktivitas pembuatan sumur di lahan milik Sugeng, warga RT 01, RW 02.
Ia menjelaskan, aktivitas pengeboran sumur dimulai pada Rabu (1/1/2020). Kemudian, pada hari berikutnya, Kamis (2/1/2020) sore, keluar semburan lumpur disertai bau gas dari aktivitas pengeboran yang sudah mencapai kedalaman sekitar 40 meter.
“Rencananya, pengeboran dilakukan hingga kedalaman 44 meter. Tetapi baru sampai kedalaman 40 meter sudah keluar bau gas sehingga pengeboran dihentikan. Kejadian ini kemudian kita laporkan pada instansi terkait dan ditindaklanjuti pada hari ini,” jelas Kurnia.
Hanya, saat tim Dinas ESDM Jateng melakukan pengecekan, sudah tidak tercium bau atau kenampakan hablur gas Hidrogen Sulfida (H2S) di lokasi tersebut. Adapun gas yang sempat keluar dari pengeboran sumur itu kemungkinan besar adalah manifest gas rawa.
Hanya, saat tim Dinas ESDM Jateng melakukan pengecekan, sudah tidak tercium bau atau kenampakan hablur gas Hidrogen Sulfida (H2S) di lokasi tersebut. Adapun gas yang sempat keluar dari pengeboran sumur itu kemungkinan besar adalah manifest gas rawa.“Tim dari Dinas ESDM Jateng juga menyampaikan imbauan pada warga, apabila ada fenomena serupa dikemudian hari agar tidak dinyalakan dengan api langsung dari sumber keluarnya gas. Imbauan itu perlu dilakukan karena dari keterangan warga, sebelumnya sudah sempat ada semburan lumpur mengandung gas saat membikin sumur,” jelasnya. Reporter: Dani AgusEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Grobogan - Munculnya semburan lumpur yang mengandung gas dari aktivitas pembuatan sumur bor di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Wirosari mendapat perhatian dari Dinas ESDM Provinsi Jateng. Hal ini dibuktikan dengan adanya tim dari Bidang Energi Baru Terbarukan Dinas ESDM dan Seksi Energi Cabang Dinas ESDM Kendeng Selatan di Blora yang melakukan pengecekan ke lokasi pembuatan sumur, Sabtu (4/1/2020). Sejumlah pegawai dari instansi terkait di Grobogan ikut mendampingi pengecekan di lokasi pengeboran sumur itu.
Camat Wirosari Kurnia Saniadi mengatakan, lokasi pengeboran sumur sudah ditutup warga dengan koral dan campuran semen pada Jumat (3/1/2019) sekitar pukul 22.00 WIB. Penutupan dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seiring munculnya kandungan gas dalam aktivitas pembuatan sumur di lahan milik Sugeng, warga RT 01, RW 02.
Ia menjelaskan, aktivitas pengeboran sumur dimulai pada Rabu (1/1/2020). Kemudian, pada hari berikutnya, Kamis (2/1/2020) sore, keluar semburan lumpur disertai bau gas dari aktivitas pengeboran yang sudah mencapai kedalaman sekitar 40 meter.
“Rencananya, pengeboran dilakukan hingga kedalaman 44 meter. Tetapi baru sampai kedalaman 40 meter sudah keluar bau gas sehingga pengeboran dihentikan. Kejadian ini kemudian kita laporkan pada instansi terkait dan ditindaklanjuti pada hari ini,” jelas Kurnia.
Hanya, saat tim Dinas ESDM Jateng melakukan pengecekan, sudah tidak tercium bau atau kenampakan hablur gas Hidrogen Sulfida (H2S) di lokasi tersebut. Adapun gas yang sempat keluar dari pengeboran sumur itu kemungkinan besar adalah manifest gas rawa.
“Tim dari Dinas ESDM Jateng juga menyampaikan imbauan pada warga, apabila ada fenomena serupa dikemudian hari agar tidak dinyalakan dengan api langsung dari sumber keluarnya gas. Imbauan itu perlu dilakukan karena dari keterangan warga, sebelumnya sudah sempat ada semburan lumpur mengandung gas saat membikin sumur,” jelasnya.
Reporter: Dani Agus
Editor: Supriyadi