Rabu, 19 November 2025


“Informasi yang saya terima, penanganan darurat tanggul jebol di aliran Sungai Tuntang sudah rampung. Tinggal merapikan pekerjaan. Penanganan tanggul dilaksanakan oleh BBWS Pemali Juana, Pusdataru Provinsi Jateng maupun DPUPR Kabupaten serta didukung berbagai instansi, relawan, dan masyarakat,” katanya.

Endang menjelaskan, untuk wilayah Kecamatan Gubug ada 12 desa yang mengalami musibah banjir pada Rabu malam hingga Kamis (9/1/2020) lalu. Yakni, Desa Glapan Penadaran, Ngroto, Trisari, Ginggangtani, Kuwaron, Papanrejo, Kunjeng, Rowosari, Gubug, Jeketro, dan Ringinharjo.

Akibat bencana tersebut, ada sekitar 30 ribu orang yang terkena dampak banjir. Selain itu, ada ribuan hektar areal tanaman padi dan ribuan rumah warga yang sempat tergenang.

“Akibat banjir, 19 rumah warga yang roboh atau hanyut. Kemudian, 46 rumah rumah rusak berat,” jelasnya.

Menurut Endang, bencana banjir yang menerjang wilayah Gubug dan Kedungjati mengakibatkan belasan titik tanggul jebol. Masing-masing di Desa Glapan (3 titik), Ngroto (4), Trisari (5), Papanrejo (1), Rowosari (2), dan Ringinharjo (1).
Menurut Endang, bencana banjir yang menerjang wilayah Gubug dan Kedungjati mengakibatkan belasan titik tanggul jebol. Masing-masing di Desa Glapan (3 titik), Ngroto (4), Trisari (5), Papanrejo (1), Rowosari (2), dan Ringinharjo (1).Selain di Gubug, bencana banjir dalam waktu bersamaan juga terjadi pada beberapa desa di Kecamatan Karangrayung. Selain curah hujan yang sangat tinggi, banjir juga disebabkan jebolnya tanggul Sungai Jajar di Desa Mojoagung.“Untuk tanggul jebol di Sungai Jajar juga sudah ditangani secara darurat,” imbuhnya. Reporter: Dani AgusEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler