Jumat, 21 November 2025


Anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Blora Agung Tri mengungkapkan, evakuasi dilakukan menyusul permintaan dari pemilik rumah yang merasa terganggu dengan keberadaan kelelawar tersebut. Terutama kotoran kelelawar yang baunya sangat menyengat.

Selain itu, pemilik juga merasa khawatir dengan keberadaan kelelawar yang jumlahnya makin banyak.

Terlebih, akhir-akhir ini sedang marak virus corona yang kabarnya ada kaitannya dengan kelelawar. Dari alasan inilah, pemilik rumah kemudian minta bantuan ke BPBD untuk mengevakuasi kelelawar.

Setelah menerima laporan, sejumlah petugas kemudian mempersiapkan proses evakuasi. Pelaksanaan evakuasi kelelawar butuh waktu sekitar empat jam.

Ini karena kelelwar bersarang di atap yang lokasinya sempit dan jumlah hewannya ternyata cukup banyak. Selain itu, proses evakuasinya juga butuh kehati-hatian.
Ini karena kelelwar bersarang di atap yang lokasinya sempit dan jumlah hewannya ternyata cukup banyak. Selain itu, proses evakuasinya juga butuh kehati-hatian.“Tadi ada sekitar 50 ekor kelelawar yang bisa ditangkap dan selanjutnya kita lepas di kawasan hutan yang jauh dari permukiman. Untuk evakuasi kelelawar, baru sekali ini kami lakukan. Sebelumnya, kita sudah sering evakuasi sarang tawon atau ular,” kata Agung.Selain mengevakuasi, petugas juga membersihkan kotoran kelelawar yang terdapat di atap rumah menggunakan cairan sabun dicampur pembersih lantai. Dengan tindakan ini diharapkan bisa mencegah kembalinya kelelawar ke lokasi itu. Reporter: Dani AgusEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler